Satu hari yang melelahkan baru saja terlewati. Kupikir dunia akan akan berhenti di sini. Tapi nyatanya helaan napas rasa syukur penuh beban yang belum hilang terlewati juga dengan Alhamdulilah. Cepat sekali kalau kata orang.
Ya dan aku semakin kurus saja. Tatapan mata semakin tajam tanda kurang tidur. Dan malam panjang yang sering dibicarakan itu merajam aktivitas segala resah di esok pagi hari berikutnya lagi. Senyum yang sering kubanggakan tak mampu lagi menseri-serikan wajah yang dimakan zaman kegemerlapan ini.
Tolong tutupkanlah mataku kali ini saja Tuhan. Aku sudah menulis lagi, agar lekas diistirahatkan sementara olehMu. Meski raga ini belum dikasih makan dengan sesuap nasi yang sekiranya cukup layak. Aku ingin tidur, ya ampun.
Sungguh mereka menyebalkan. Aku hanya ingin tidur tapi perut ini belum terisi sedari pagi. Bagaimana bisa Engkau lekas memanggilku kalau kenyataannya seperti ini. Tolong ingatkan aku tentang janji yang diagung-agungkan itu sekarang juga.
Gorontalo, 13 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H