Nuansa menyambut Ramadan atau pun sudah sudah memasuki bulan penuh berkah ini pasti punya kekhasannya di masing-masing setiap bumi belahan mana pun. Entah itu dari tradisinya, budaya yang berkembang di masyarakat termasuk dengan lagu-lagu religi yang selalu disetel di sudut mana pun sehingga sangat akrab bila terdengar di telinga dan diselimuti dengan momen datangnya Ramadan.
Terngiang ngiang di kepala, hingga bila mendengarkannya kembali bersamaan dengan mengingat momen yang telah kita lewati, membuat pelupuk mata menjadi basah, kepala menerawang ke atas, pikiran berkelana menyusuri lembaran indah yang dilatarbelakangi lagu indah sarat makna religi.
Berhubung dengan Ramadan bercerita kali ini edisi hari keenam belas temanya adalah terngiang lagu religi, maka saya akan mengulas betapa kangen dan indahnya masa kecil dalam momen Ramadan berbalut merdu dan syahdunya suasana diiringi lagu religi qasidah lokal kental akan budaya dan nilai nilai moral.
Berikut, saya akan mencoba mengulas satu satu lagu qasidah lokal dari Gorontalo yang terngiang kala momen Ramadan.
Pertama, lagu puasa. Lagu religi mainstream pada masanya di seluruh sudut kota di Gorontalo. Begitu merdu alunan musiknya. Mempertajam makna puasa di bulan Ramadan, Ramadan bulan yang penuh berkah.
Sekian, terkait terngiang lagu religi versi lokal oleh saya sebagai generasi emas Gorontalo. Semoga dengan adanya lagu lagu religi seperti ini terus memperkaya pemgetahuan, wawasan dan menambah keimanan semangat dalam beribadah menjalankan perintah Allah SWT.