Lihat ke Halaman Asli

Pende Lengo

Mahasiswi Psikologi UNG

Udara Malam

Diperbarui: 18 Juli 2023   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu terlalu indah
Sungguh hanya kata itu yang bisa kuungkapkan lagi setelah ini.

Susah payah aku merangkai kata kata untuk menggambarkan suasana yang selalu hadir mengisi ruang penyesalan berakar rindu.

Kamu sangat indah dengan sorot matamu yang 12 tahun lalu pernah menatapku dengan perasaan polos penuh canda. Yang kini hanya dengan tatapan yang begitu sulit kuartikan. Membuatku mendadak tidak bisa membaca.  

Ya sore tadi aku melihatmu di depan rumahmu, menyiram tanaman atau pasir di pinggir jalan itu agar tidak beterbangan ke mana mana juntrungannya -biasalah aktivitas orang disini sore sore. Itu masih jalan yang sama saat aku lewat dengan teman temanku dan tanpa kusangka aku melihat kamu di depan rumah itu hingga akhirnya aku tahu kalau itu rumahmu, juga masih jalan sama ketika waktu itu setelah diaspal, aku selalu lewat naik sepeda melewati jalan itu hanya untuk melihatmu, memakai pakaian bermain terbaik hanya untuk bertemu denganmu walau akhirnya kamu justru menampilkan senyuman yang tak kalah indah tanpa alih alih berbincang. Dan masih banyak lagi yang kulakukan agar mencapai semua itu denganmu berharap waktu sedikit saja memahami urusan itu.

Kalau aku boleh egois, itu jadi terakhir saja aku melihatmu agar aku berhenti menulis tentangmu yang tanpa sadar selalu saja muncul kotak biru tanda sesuatu di tulisan. Namun ternyata rumahmu masih satu desa denganku bahkan tahun ini mungkin kamu juga akan masuk kuliah di tempatku, ya kuingat kau pernah bilang tidak mau sekolah jauh dari rumah.

Semalaman ini aku berusaha menyatu dengan udara malam, mengingat dan mengumpulkan lagi apa apa dari kamu soal tadi. Merasakan lambaiannya menggesek ujung kulit, dinginnya menembus ke dalam hingga menusuk ke tulang. Udara malam ini terasa lebih dingin hingga bisa terdengar grusuk dari pohon dan teman temannya. Sangat dingin hingga hati ini ikut merasakannya. 

Akan kupikirkan lagi cerita fiksi itu karena tadi sebelum lewat aku sudah menyumpah dengan mantra tiga kata. I love you.

Sungguh aku sayang kamu.

Gorontalo, 17 Juli 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline