Lihat ke Halaman Asli

Pende Lengo

Mahasiswi Psikologi UNG

Kisah Tarawih Ramadan 2023 | Day 10

Diperbarui: 31 Maret 2023   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hayyul hadi bi ajmala dzikro
Shollu ma'ana ya huddhor
Fahuwa 'imadi yaumal ma'adi
Nabiyyuna thohal mukhtar
Hadzal ladzi saro lailan
Tsumma dana fatadalla
Fahuwa 'imadi yaumal ma'adi
Nabiyunna thohal mukhtar

Alhamdulillah sebentar lagi 10 hari pertama puasa akan selesai kita jalankan. Besok udah masuk bulan April. Semoga kita semua masih diberi nikmat kesehatan dan kekuatan untuk terus menjalankan ibadah yang dilipatgandakan pahalanya di bulan Ramadan penuh pengampunan. 

Seperti biasa aku akan sedikit berkisah seraya menemani malam dingin penuh keluh kesah lelah bersaksikan lampu jalanan di sisi sana. Kisah sebelum tidur berisi ringkasan waktu singkat dengan menandakan shalat malam yang selalu memaknai adanya bulan puasa ini. Kisah yang membangkitkan nostalgia masa kecil penuh kenangan. Kisah tarawih.

Aku tu sebenarnya bingung mau nulis apa setelah ini berhubung samber thr bentar lagi diresmikan, jadi rasanya segala ide ku sudah ditumpahkan di sini semua. Apa tulisan ini akan tetap jalan beriringan dengan tantangan samber thr? Semoga saja aku cukup kuat untuk menuliskan ide ide terbaru nan orisinil untuk tantangan itu. 

Apa ya yang menarik hari ini, oh iya ada lumayan. Hmm berurutan aja ya ceritanya. Kurang lebih seperti biasa lah ya, tadi hari Jumat, orang orang pada ke masjid. Terik di harinya itu ya bagus tidak terlalu panas tidak terlalu dingin. Sejuk lah pokoknya meski kalau dengar khotbah Jumat juga terkantuk kantuk. Tapi ya itulah nikmat yang senantiasa harus kita syukuri.

Seharian anak anak perum dobrak dobrak rumah, ingin main ps, duhh kayak kebelet main dah mereka. Padahal kan dunia juga belum kiamat, apa sabarnya sih. 

Siang sampai sehabis magrib tadi hujan lumayan keras. Jadi ini memang dingin ya, jangan heran kalau kalimat pembuka pasti ada kata malam dingin -ini memang terlalu apa adanya. Langit di sana tertutup awan, aku tak bisa melihat bagaimana kabar rembulan kemarin yang tampak emas di shyam. 

Shalat tarawih di masjid perum tadi, jamaahnya sedikit padahal baru juga 10 hari pertama ehh udah hilang aja. Bahas siapa ya ini... gak ada orang yang kulihat menarik tadi. Percuma, orang yang aku tunggu tunggu belum menampakkan batang hidungnya lagi. 

Orang orang pada pergi nongkrong berkedok bukber ujung ujung gak shalat. Dan dengan PD nya melakukan siaran langsung. Kadang aku tu bingung kok ada ya jam segini jam 12 malam cewe cewe masih pada naik motor jalan jalan, gak dingin apa itu. Aku yang di kamar aja dingin apalagi mereka yang tiap malam di jalan. Gak tahu deng bukan urusan I.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline