Lihat ke Halaman Asli

Pende Lengo

Mahasiswi Psikologi UNG

Mencintai Diri Sendiri

Diperbarui: 11 Februari 2023   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Diri Sendiri. Oleh Scott Thorp sumber merdeka.com

 

Mencintai diri sendiri bisa dimulai dari hal-hal kecil yang membuat diri ini merasa senang. Yang paling kecil misalnya dengan berhenti membohongi diri, berani bilang tidak pada segala sesuatu yang bikin kita gak enakan. Dan yang paling besar tentu dengan mensyukuri nikmat kehidupan yang telah diberikan Tuhan untuk diri ini. Sekecil apa pun itu.

Setiap manusia pasti punya pilihannya masing-masing. Maka dengan itu mereka akan menjalankan kehidupan sesuai apa yang mereka pilih. Karena tak ada yang lebih mengenal dirinya selain Tuhan dan diri mereka sendiri. Meskipun kadang juga kurang paham.

Kehidupan sekarang ini terus digempur habis-habisan oleh adanya globalisasi. Tatanan kelola dunia tak kurang sedetik mengalami pergeseran. Pergolakan ekonomi pasti terjadi di mana-mana. Berujung keserakahan yang mengakibatkan kerusakan. Termasuk dampaknya pada eksistensi manusia.

Tentunya tak lagi menutup kemungkinan untuk manusia melakukan hal-hal terlarang, di luar dari kodrat kemanusiaan itu sendiri. Yang sering kali berbahaya dan tak jarang pula mencelakai mereka. Pastilah hal ini terjadi karena kurang kesadaran akan pentingnya memahami cinta.

Cinta merupakan fitrah alami setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang hingga membekali usaha perkataan maupun perbuatan yang akan menghiasi kehidupannya. Mengisi ruang-ruang kosong di dalam hati. Mewarnai setiap akal pikirannya.

Sungguh tak pernah ada yang salah dari cinta. Itu memang sudah berada di sana. Jauh sebelum manusia itu sendiri diciptakan. Yang salah hanya manusia, tak tahu memorsikan cinta yang layak pada setiap posisinya. Untuk itu dalam memahami cinta, haruslah diketahui dahulu siapa pemilik cinta sejati, yakni tidak lain dan tidak bukan, Tuhan Rahmatan Lil 'Alamin.

Dengan mencintai Sang Pencipta langit dan bumi, maka kita sebagai makhluk-Nya tentu akan sedikit banyak mempelajari dan mengerti bagaimana menaruh cinta pada posisinya yang benar. Kemudian memahami arti cinta pada hakikat yang sepenuhnya. Ketika manusia sudah mengenal Tuhannya, lantas mereka mencintai-Nya. Maka dengan sendirinya mereka juga akan mengetahui apa yang namanya mencintai diri sendiri. Karena diri ini merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dia sesungguhnya adalah pemilik sejati diri ini.

Melihat begitu sempurnanya diri ini, pun ketika menyadari betapa indahnya pemandangan yang dilihat melalui mata, mendengar eloknya kicauan burung di pagi hari atau bahkan suara jangkrik di malam hari, hingga kuatnya tulang belulang yang dibentuk ini membuatku menapak lebih lama, lantas berdiri sampai berlari. Semua itu semakin membuat rasa cinta pada diri sendiri bertambah. Kelak pun diri ini sering bersentuhan dan hidup berdampingan dengan alam menjadi nilai tambah terhadap rasa cinta yang dimiliki.

Teruslah bertambah usianya, membuahkan sesuatu lebih banyak lagi kepada apa pun yang ada di sekitarnya. Kepada orang lain. Percaya dan kehormatan. Yang kerap kali disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu yang pasti akan berdampak besar terhadap keseimbangan ekosistem demi masa yang akan datang.

Perlunya edukasi sejak dini, untuk merawat dan memelihara cinta. Lebih khusus bagaimana mencintai diri sendiri. Berikut adalah beberapa pengalaman orang-orang yang bisa menjadi pelajaran hidup tentang mencintai diri sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline