Lalu lintas kota Solo satu dasa warsa terakhir memang sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya, meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang mengaspal dijalan-jalan raya kota Solo bisa dilihat hampir dari pagi jam 06.30 WIB sampai sore jam 17.00. Beberapa ruas yang mengalami kemacetan parah adalah dibeberapa titik antara lain : simpang 4 Panggung, Warung Pelem, Pasar Kliwon, Baturono, Gading, Gemblegan, Sraten, Tipes, Kleco, Kerten, Ngemplak, Gendengan, Manahan, Palang Joglo, SMG,Mesjid Solikhin dan hampir seluruhnya mengalami kemacetan.
Kemacetan Paling Parah : Simpang 4 Dawung , Coyudan, Matahari Singosaren, Paragon, Tugu Lilin, Sabar Motor, Sangkrah, Pasar Kliwon, Ketandan, Luwes Gading, Luwes Baru, jln Yosodipuro (Depan SD/TK Al Firdaus).
Pihak Dishub juga sudah berusaha untuk memecahkan masalah ini dengan melakukan pengalihan arus lalu lintas serta dengan membuat barier dimana-mana..tetapi justru malah menambah kemacetan yang lebih parah dibanding sebelum ada barier-barier ini karena kami membuktikan dan kena dampaknya dari efek tersebut. terjebak hampir satu jam di area tersebut padahal sebelum dilakukan pemasangan ini paling hanya 10 menit paling banter 15 menit.
Setelah kami amati dan mencoba untuk menganalisis kami mengambil kesimpulan bahwa :
Pemasangan Trafic Light (Bangjo) di titik tertentu justru membuat kemacetan parah : Bangjo Gentan, Bangjo Sabar Motor yang sebelumnya tidak mengalami kemacetan berarti, dengan adanya SUPELTAS yang bisa mengatur dari pada benda mati yang bernama BANGJO. Mohon pihak Dishub untuk meninjau ulang atau melakukan semacam observasi ( Research) dan melakukan analisa tingkat kemacetan.
Penutupan simpang 4 Kalilarangan setelah jam 18.00 justru sangat mengganggu pengguna jalan yang dari arah barat mau ke arah beteng kraton, tidak bisa melewati ini dan mau berbelok lewat manapun juga tidak bisa dan akhirnya memutar sejauh hampir 1,5 km yang sebelum di tutup hanya 200 meter. Kalau menutup poros tersebut antara jam 06.00 - 18.00 saya rasa lebih cerdas. setelah jam 18.00 mohon untuk dibuka.
Masukan khusus untuk Simpang 4 dawung yang memegang rekor tingkat kemacetan paling parah banyak kendaraan Berat (Bus, Kontainer, dll) terjebak macet dan berhenti di tengah jembatan yang sangat membahayakan keamanan pengendara maupun jembatan itu sendiri: Alangkah baiknya kalau simpang (Bangjo) sementara tidak difungsikan dulu, diuji coba Devider di sambungkan saja sehingga arus dari SOLO BARU ke Gemblegan maupun dari arah Gemblegan ke SOLO BARU langsung tanpa terkendala lampu merah sehingga akan lancar. Arus dari barat otomatis hanya bisa belok kiri ke arah gemblegan saja maupun arus dari timur otomatis akan kekiri atau ke SOLO BARU saja.
Demikian Surat kami buat semoga menjadi bahan perenungan dan diskusi di Instansi Bapak di lingkungan Dishub.
Surakarta, 16 Juli 2014
Pemerhati Lalu lintas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H