Lihat ke Halaman Asli

tersenyumlah ketika menemukan ini (part 2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Buku itu seperti menyanyi padaku saat kugenggam. Nyawanya seperti berserah di tanganku, kuhabisi atau kutangisi. Memoarmu seakan terpatri di situ, padahal aku tak pernah menuliskan namamu disana. Aku hanya mengingatmu ketika memeluk kalimat-kalimat cinta dan mengatakannya jujur di depan bayanganmu. Belahan jiwaku, hilangnya kunang-kunang yang selalu berpendar malam hari di taman belakang bukan salahmu. Mungkin aku yang kurang bisa merawatmu atau menghias taman yang kau sukai untuk kamu singgah. Selepasmu dari taman itu, aku tetap berdoa dengan mimpi-mimpi cahaya yang lebih terang disana. Nafasmu, sentuhanmu, binarmu, dan pelukmu masih tersimpan dalam buku yang tak pernah ada namamu

Eurica Stefany Wijaya

Untukmu yang disana

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline