Lihat ke Halaman Asli

Mengahafal, Ingat! M-E-N-G-H-A-F-A-L

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti biasa saat awal minggu adalah jadwal "menghafal", begitu kata dosen saya. Penjelasan yang lumayan panjang tentang pengantar ilmu hukum dan diulang-ulang tak henti membuat mulut saya terkatup-katup oleh kuapan yang lebar. Saya memang gampang bosan dan saya orang yang membosankan. Sampai ada teman saya yang maju untuk presentasi, memang jadwal rutin setiap awal minggu adalah presentasi demi sebuah (maaf) nilai. Kenapa saya minta maaf?. Karena sesuatu yang saya sebut nilai disini agak tabu, maksud saya bukan tabu dalam arti kata negatif. Menurut saya hanya kurang pantas jika kuliah hanya untuk mencari nilai. Suara teman saya agak samar-samar namun saya berusaha memperhatikan penjelasannya yang mulai menarik. Dia mulai menyebutkan definisi tentang hukum dan mengajak kita untuk tidak berpikiran praktis tentang hukum. Katanya, "jika kita ingin mengetahui tentang hukum kita harus berkecimpung didalamnya, bukan hanya mengetahui covernya saja, karena setiap mengartikan hukum bisa berbeda-beda". Dia mulai menyebutkan beberapa ahli dari beberapa buku yang dibacanya pula. Dosen saya hanya manggut-manggut sambil membaca draft presentasi di kertas yang teman saya serahkan. "Yak, waktu habis, saya kasih anda nilai tujuh". Teman saya hanya melongo sebentar lalu memasang kesadarannya kembali.

Dosen saya kembali mengambil alih pembicaraan, " apa yang disampaikan oleh teman kalian tadi sudah cukup bagus, hanya saja kurang pemahaman terhadap apa yang dibicarakan. Tolonglah kalian itu menghafal, jangan asal comot pendapat". Minggu yang lalu memang dosen saya juga menantang mahasiswanya untuk

Saya notabene mahasiswa sedikit kurang ajar langsung tertawa cekikikan karena mendengar kata-kata sakti yang cukup saya kurang setujui keberadaannya. MENGHAFAL. Menghafal disini saya artikan seperti proses scanning atau memindai suatu hal dalam otak dan mengingatnya keseluruhannya sama persis. Istilah gampangnya tekstual -_-. Bayangkan jika seluruh softcopy slide yang dosen berikan kita harus mengingat semuanya persis. Oke, saya ajak anda untuk sedikit bertele-tele dan berbasa-basi sebelum adapenghakiman dan menyebut saya subyektif level profesional. Saya menangkap perkataan semacam itu dengan kata persis karena setiap kali ada teman saya yang presentasi dan penjelasannya kurang benar dari apa yang ada di materi pasti diberi nilai "tidak utuh" namun belum dibawah rata-rata.

Saya sudah gatal ingin mengangkat tangan lalu membuka mulut, belum sempat. Teman saya yang sudah kembali ke tempat duduknya mengangkat bicara, " apa dengan menghafal saja pak? bukannya jika kita ingin tahu dan mengeerti kita harus memahami isinya. Kalau soal cara, itu kebebasan kan pak?"

"memang, tapi kalian mau tidak mau kalau ujian harus menghafal dan apabila kalian maju kedepan pun saya tidak pernah melarang anda menggunakan referensi lain tapi tolong jangan ngawur. Dihafal ya!", sahut dosen saya.

Teman saya masih ingin menjawab tapi karena rasa segannya pada dosen maka dia berusaha menghormati pendapat dosen.

Dari sini dapat saya simpulkan bahwa ilmu itu diserap bukan hanya dari menghafal, menghafal itu butuh pemahaman dan bukan hanya sekedar proses memindahkan sesuatu untuk diingat oleh otak. Sepanjang pengalaman saya sendiri apabila menghafal itu didasari hanya untuk mengingat keseluruhan tanpa memahami akan bertahan saat itu juga dan bisa jadi di jam berikutnya sudah bisa dipastikan anda lupa kecuali anda mempunyai kemampuan mengingat seperti ilusionis Joe Sandy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline