Lihat ke Halaman Asli

Mahatma Gandhi Seorang Penenun

Diperbarui: 10 Oktober 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Sobat pencinta tenun pasti tahu mahatma gandhi bukan. Ternyata ada hal menarik yang patut kalian ketahui. Tokoh nasional India ini ternyata adalah seorang artisan penenun. Usut punya usut kegiatan menenun yang dilakukan Mahatma Gandhi bukan sekadar untuk mencukupi kebutuhannya pribadi, tapi juga sebagai medium propaganda untuk melawan imperialis.

Kita tentu tahu identitas gandhi dari bajunya bukan? Yup baju dari kain putih seperti baju ikhram saat orang naik haji. Rupanya kain itu dia sendiri yang memprosesnya. Mulai dari memintal benang hingga menenun ia lakukan dengan alat sederhana, tanpa mesin. Kain yang telah jadi lantas ia kenakan untuk keperluan sehari-hari. Baju yang ia tenun sendiri itu lah yang menjadi kampanye gandhi di seantero india yang saat itu masih di bawah kekuasaan kolonial inggris.

Tindakan konkret gandhi itu sebagian bagian dari ide propaganda gerakan Swadesi. Yaitu, mengajak rakyat yang india untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri nya sendiri. Dan tentu saja, menolak untuk memakai barang barang dari asing, dari penjajah inggris.

Apa yang dilakukan gandhi dan rakyat india bisa jadi apa yang indonesia butuhkan sekarang. Bagaimana semua lapisan bahu membahu untuk membentuk kemandirian ekonomi. Tanpa bergantung dari kebanyakan hasil impor. Bakat orang Indonesia yang dibilang konsumerisme sudah akut boleh jadi jadi potensi positif nantinya. Tapi saat ini bakat itu masih tersalur untuk merk merk impor.

Bisa jadi saat ini kita merdeka. Tapi tak sadar kalau masih terjajah. Terkepung produk impor. Pangan, Outfit, alat mandi, mainan bayi, bahkan gunting kuku pun bukan karya anak bangsa ini.

Lantas, beranikan kita berhenti memakai produk impor? Semoga keberanian itu bukan hanya sekadar tekad.

-Admin-

Www.boyanesebags.com 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline