Lihat ke Halaman Asli

SDIK Mutiara Anak Sholeh

Terbentuknya generasi yang Sholeh, Kreatif,dan Berprestasi

Confeito, Kumpulan Cerpen Karya Siswi SDIK Mutiara Anak Soleh Dibedah

Diperbarui: 22 September 2016   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukodono (sidoarjonews) – Acungan jempol patut kita berikan atas semangat berkarya melalui buku kumpulan cerpen dari  Azhura Himmatana Viandyra (10) Siswi Sekolah Dasar Islam Kreatif Mutiara Anak Sholeh (SDIK MAS) kelas VI dan patut ditiru ini.

Buku kumpulan cerpen yang berjudul “Confeito” telah kedua kalinya dibedah oleh si penulis. Pada Kamis siang, (22/09) SDIK MAS menjadi tempat kedua bedah buku ini dikarenakan agar teman-teman sekolah Rara, sapaan akrab si penulis, mempunyai kenginginan yang sama terkait karya tulis menulis.

Kalian kalau mempunyai cerita tulis saja, meskipun tidak sempurna, kalau sudah terakhir, kalian tinggal menambahi plot-plotnya yang kurang,” pesan Rara di depan teman-temannya ketika di atas panggung.

Semangat berkarya Rara memang patut dicontoh. Banyak anak-anak pintar, banyak anak-anak cerdas, namun melupakan yang namanya mendokumentasikan. Sedikit karya tulis memang terlihat biasa. Namun jika karya tersebut didokumentasikan   (dibukukan.Red) akan menambah kualitas karya tersebut.

Confeito sendiri berasal dari bahasa Portugis, yang artinya itu warna-warni. Warna-warni di sini maksudnya buku ini bermacam-macam. Ada cerita tentang persahabatan,pertemanan,persaudaraan, dll.

Dari menulis sendiri, pelan-pelan akan membentuk kepribadian menjadi lebih baik. Mulai membuat kita lebih kreatif, membuat kita sadar akan pentingnya membaca, dan menambah kepekaan kita terhadap apa yang sedang terjadi.

Acara yang dikemas sederhana ini bekerjasama dengan Indonesia Writing Education Center (Iwec). 

Lembaga yang sudah melahirkan beberapa penulis ini mempunyai cara tersendiri untuk menciptakan bibit-bibit penulis. Untuk dapat menerbitkan buku, Iwec menargetkan siswa yang mulai dari nol belajar hanya 18 bulan.

6 Bulan pertama siswa diajari fun writing. Cara ini untuk mengeksplor (menggali)  ide-ide siswa yang ditungkan dalam tulisan. Kemudian 8 Bulan selanjutnya siswa disuruh membawa laptop. Dari sini juga siswa diajari untuk terbiasa menulis dengan ketikan, dan dari sini juga rencana untuk menerbitkan buku dimulai.

 Sedangkan 4 Bulan yang terahir, siswa diberi bekal agar percaya dirinya terdongkrak. Empat bulan terahir ini siswa lebih fokus untuk terkait public speakingnya.

Sumber : Sidoarjonews

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline