Isi hati, saat hatinya bagus, maka tingkahnya bagus, namun kalau ungkapannya jelek berarti hatinya tertutup setan. Apabila Al Fuad tidak nempel berarti hawa nafsune sedang turun, akhirnya imanne berkurang, bisa hilang donk nglakoni maksiat. Demikian disampaikan KH. Subhan Makmun pada pengajian rutin Kitab Ihya Ulumuddin, di Masjid Agung Brebes, Rabu (10/01/2024).
Ilmu dan amal, kata Imam Ghozali, ilmu itu kalau diamalkan itu ibarat tanaman atau wit-witan itu berbuah, artinya ilmunya dan tingkah laku benar. Tidak ada rekayasa hukum, merusak etika maka kembalinya kepada mereka pribadi, tidak ada turun rekadaya muslihat yang jelek. Kalau kita bodoni umat maka tidak kena kapada mereka yang dibodoni, akan kembali kepada yang telah melakukan bodoni.
Namun, terkait masalah Al-fu'ad, di Alquran merupakan potensi Qalb yang berkaitan dengan indrawi, mengolah informasi yang sering dilambangkan berada dalam otak manusia. fu'ad mempunyai tanggung jawab intelektual yang jujur kepada apa yang dilihatnya. Potensi ini cenderung dan selalu merujuk pada objektivitas, kejujuran dan jauh dari berbohong.
Qalb diberikan potensi pikir, yaitu hati dalam bentuk fu'ad. Kemampuan untuk mengolah, memilih, dan memutuskan segala informasi ruang akal, berpikir, bertafakkur, memilih dan mengolah data yang masuk dalam qalb manusia.
Selain itu juga ada yang menyatakan kata al-fu'ad: penutup Qalb atau kulit Qalb. Jika fuad adalah isi/biji maka Qalb adalah bungkusan paling luar/kulitnya.
Dalam kitab fiqih, jangan memutuskan masalah, disaat marah, atau misalkan kita mau BAB (kebelet) maka jangan menghukum suatu perkara, nunggu pikiran dan batiniyah sudah normal.
Lingkungan yang bagus itu berpengaruh pada pendidikan anak kita, termasuk genetika, dan pendidikan. Makanan halal itu sangat penting saat diberikan kepada keturunannya, buah ilmu dan amal menghasilkan tingkah. Sehingga orang yang takut dari perbuatan negatif maka akan berdampak jiwa dan hati kita. Disinilah dikenal dengan istilah zuhud, ucapan ungkapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H