Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Kaget, Blok M dan Tanah Abang Sepi Pembeli

Diperbarui: 25 September 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blok M Jakarta (dok https://sirclocdn.com/little-snack/files/blok-m-plaza-1.jpg)

Jumat yang lalu, selama 2 hari berada di Hotel sekitar blok M, sorenya jalan-jalan ke lokasi Blok M, sebelum covid, tempat ini menjadi rujukan pembeli saat ingin beli produk murah dan harga bagus, termasuk mau beli pakaian ya ke tanah abang. namun setelah ada MRT Jakarta, ada transaksi online, jual beli online, termasuk ojek online, masyarakat sudah mulai bergeser dalam urusan pembelian barang murahnya, cukup di handphone dirumahnya atau saat berada diperjalanan, bisa pesan atau order produk online di aplikasi bela beli produk secara online. bisa COD dan langsung bayar non tunai. 

Imbas dari sepinya pembeli tentunya sangat berpengaruh terhadap pendapatan para penjual atau pelaku UMKM di daerah blok M dan Tanah Abang, seperti yang disampaikan oleh Waluyo, salah satu gojek yang antar aku ke Stasiun Gambir, sambil mengantarkan ke stasiun, lalu diajak diskusi terkait kenapa sepinya pembeli di dua lokasi tersebut. 

Alasan paling kentara dan bisa dilihat adalah banyaknya pembeli produk secara online, selain murah, mudah dan tinggal menunggu beberapa hari sudah sampai produknya, orang mau beli makanan saja, tinggal order lewat aplikasi online. Semua serba dimudahkan, termasuk pelaku gojek juga sekarang sangat berdampak, seiring menjamurnya bisnis transportasi antar produk/antar orang dengan aplikasi yang meniru gojek ini. 

Sekarang sudah sepi mas, ruko di Blok M dan Tanah Abang hampir mirip-mirip, banyak yang tutup, dulu di blok M, ada bus yang masuk terminal, sekarang banyak supir bus juga mengeluh atas kondisi perubahan perilaku masyarakat dalam urusan membeli produk yang dipilih, " sangat terasa sekali mas, dulu lokasi ini jadi pavorite bagi para pelaku ojek online dan ojek reguler, dalam mengais rejeki, sekarang kita hanya bisa melihat dan berdoa, semoga ada kebijakan dari para pemangku kebijakan di Jakarta untuk mengatasi problematika seperti ini," ungkapnya. 

Saat penulis, sholat jumat dilantai atas, menyaksikan langsung beberapa kios yang ada mulai ditinggalkan oleh para pemilik/penyewa kios, karena untungnya hanya untuk bayar sewa saja, maka sebagian pemilik usaha untuk tutup lokasi dan mencari lokasi lain, adapun mereka yang masih buka, lebih banyak menjual makanan dan minuman kuliner, termasuk jual beli Handphone dan mobil bekas, sebagian ruko sudah mulai ditinggalkan oleh pemiliknya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline