Lebih sakit menyampaikan ucapan daripada kena pukulan, secara dohir itu ridho tapi atinya terasa sakit sekali, disaat kita menghukumi atau memberikan hukuman kepada orang lain dengan ucapan. Seperti contoh, kamu itu bodoh, tidak becus menjalankan ini itu, maka secara tidak langsung sudah membuat seseorang yang menerima ucapan tersebut sangat sakit.
Contoh lagi, kita menghukumi pengemis, maka sebaiknya kita bijak dalam menghukumi statusnya, seperti halnya seorang hakim dalam menghukumi seseorang, maka hakim akan minta menghadirkan saksi dalam menetapkan sebuah hukuman. Namun kalau Allah SWT menghukumi seseorang atas hukuman itu, sudah tahu mana yang dohir dan batin.
Begitu penjelasan singkat saat berada di Masjid Agung mengikuti Pengajian Kitab Ihya Ulumuddin yang dilaksanakan tiap rabu sore, Qori KH. Subhan Makmun Pengasuh Ponpes Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Brebes. Rabu (20/09/2023).
Kyai Subhan, juga menambahkan, kalau kita sholat hendaknya jangan pakai kaaos yang ada tulisan, seperti pakai gamis tapi kelihatan tulisan kaos dalamnya yang ada tulisannya. Itu tidak sopan, padahal saat sholat, sejatinya kita ini sedang menjalankan syariat islam.
Ada kelompok kyai dunia dan akhirat, sekarang ini, sudah ada golongan ulama dunia, karena sebagian dari golongan mereka yang menerima jor-joran uang yang tidak jelas kadang diterima. Makanya ulama fiqih itu menyelamatkan pejabat dunia, tapi ulama akhirat akan menyelamatkan dunia akhirat. Sehingga betapa penting fatwa ulama akhirat dalam mengucapkan terkadang ucapan pahit tapi lebih bagus agar umatnya tidak terjerumus dalam persoalan keburukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H