Pasuruan - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan UNICEF Indonesia menyelenggarakan training of trainer (TOT) pendidikan universal berbasis data dan penyusunan rencana aksi daerah (RAD) Kabupaten. Ada 4 Kabupaten yang menjadi piloting dalam penanganan ATS yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Trenggalek.
Perwakilan yang dihadirkan dari Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan Dinas yang membidangi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Bertempat di Inna Hotel Pasuruan mereka dilatih untuk memahami pendidikan universal sekaligus bagaimana menyusun dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Selama 4 hari (14-17 Maret 2023).
Kepala Sub Bidang Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jawa Timur Judi Aquarianto, SE. MM mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk mensukseskan program penanganan anak tidak sekolah di Jawa Timur.
" Komitmen bersama dalam penanganan ATS itu penting, baik itu dalam pengambilan kebijakan, tim yang solid, regulasi yang kuat, alokasi anggaran, serta keterlibatan multisektor dalam penanganan ATS, " katanya.
Sementara itu, perwakilan Bappeda Trenggalek Ririn Fitri mengatakan, betapa pentingnya penanganan ATS di Kabupaten Trenggalek, sehingga Bupati meminta langsung kepada Unicef agar mendapatkan dukungan untuk secara inten untuk zero ATS.
" Hari ini kami mendapatkan banyak informasi dari proses pembelajaran dari Kabupaten Brebes yang telah berhasil dalam melakukan upaya penanganan ATS dengan mengembalikan ATS sudah ribuan ke sekolah formal dan non formal, semoga di tahun ini, Kabupaten Trenggalek bisa mengembalikan ATS melalui kebijakan untuk kepentingan terbaik bagi anak," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H