Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Empat Desa di Kabupaten Banyumas Menyusun Dokumen RAD PATS

Diperbarui: 14 November 2022   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Perencanaan Pendidikan Universal Berbasis Data di Surya Yudha Banyumas  ( Dokpri) 

Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas bekerjasama  LPPM Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang dengan UNICEF menggelar penyusunan rencana aksi daerah (RAD) Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS). Peserta yang dihadirkan berasal dari empat desa piloting yakni  empat desa lokus program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) Unicef yaitu Desa Watuagung Tambak, Petarangan Kemranjen, Karanggedang Sumpiuh dan Losari Rawalo. Senin (14/11/2022). 

Menurut Dr. Jasman Indratno, M. Si Ketua LPPM ITB Semarang, pelatihan ini merupakan kelanjutan dari Training of Trainer Perencanaan Berbasis Data dilevel Kabupaten, kemudian tim Kabupaten melakukan pembelajaran pemerintah desa agar paham bagaimana cara menyusun RAD PATS. 

" Sumber pendanaan bisa dicarikan solusinya, apakah dari dana desa, dana APBD, Baznas ataupun CSR, selain itu dalam 3 hari ke depan desa piloting bisa menyusun RAD walaupun belum final, tapi akan difinalkan oleh tim RAD PATS Desa pada bulan Desember agar dokumen tersebut jadi," paparnya saat berada di Surya Yudha Hotel Banyumas. 

Jasman menambahkan, jangan sekali-kali sekolah mengeluarkan anak sekolahnya tanpa ada alasan, karena akan menjadi persoalan dalam penambahan ATS, mari bersama-sama untuk memastikan program wajar dikdas 12 tahun, kita harus responsif untuk anak tidak sekolah mendapatkan haknya yakni bisa belajar lagi disekolah terutama usia 7-18 tahun, " tambahnya. 

Berdasarkan pengalaman penanganan ATS, Jasman menandaskan, perlu ada terobosan pembiayaan diluar APBDes dan APBD Kabupaten, bisa bersinergi dengan Baznas Kabupaten, Baznas Provinsi hingga CSR. 

" Anak yang lama tidak sekolah, motivasi belajarnya semakin menurun, dan saat ditemui terkadang sulit, oleh karena itu jika ada ATS yang ditemukan dalam data, maka segera direkonfirmasi dan pastikan mereka dikembalikan segera, dan disinilah fungsi tim PATS tingkat Desa yang sangat dekat dengan lokasi dimana ATS itu ditemukan," tandasnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline