Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

ASI, Bikin Anak Cerdas dan Tidak Mudah Rentan Sakit

Diperbarui: 11 Oktober 2022   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Foto Promkes.Kemenkes

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) harus diberikan kepada sang buah hati, anak ibu ya ASI, jangan dikasih susu sapi, bisa jadi tidak baik pada bayi dalam tumbub kembangnya. IMD yakni bayinya akyif mencari puting susu ibu, artinya saat bayi baru dilahirkan, maka taruh didada ibunya, lalu dibiarkan didadanya, biar mencari puting susu ibu kandungnya. 

Rasa kasih sayang dan kegembiraan bagi sang ibu sangatlah luar biasa, tidak bisa dihargai dengan uang dollar atau uang rupiah. Semua dicurahkan untuk sang buah hati biar menjadi anak yang cerdas, ceria dan berakhlaqul karimah. 

ASI diberikan saat bayi sudah dilahirkan, jangan dikasih makanan apapun, baik pisang, ataupun susu formula atapun bubur dan lain-lainnya, karena didalam kandungan ASI sudah sangat sempurna, ada proten, ada lemak, ada glukosa, ada kandungan lainnya yang jika dibandingkan maka tidak bisa dibanding-bandingke dengan merk lain.

Pemberian dari 0-6 bulan hanya ASI saja, bayi akan tumbuh dan berkembang dengan baik, setelah 6 bulan tetap dikasih ASI dan Makanan Pendamping ASI, agar bayi juga mengenal rasa, kelenturan dan jenis makanan yang lunak, agak lunak, padat hingga sampai mengenal nasi.

Ada pengaruh yang kentara, antara bayi yang full ASI dengan yang terpapar susu formula. Namun penulis meyakini bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi sang buah hati, selain hemat, hygenis, murah, tapi kandungan gizinya tidak tertandingi lagi dengan makanan lainnya. 

Selain mudah dibawa kemana-mana, juga sangat responsif dan tidak usah dimasukan ke kulkas, atau didinginkan, berbeda dengan menaruh susu formula, bisa saja terkontaminasi dengan bakteri dari udara, karena susu formulanya terpapar sendok yang basah, lalu sendok ditruh disusu formula. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline