Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

38 Partai Politik yang Sudah Mendaftar SIPOL

Diperbarui: 28 Juli 2022   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok foto https://www.abadikini.com/

Aktivasi Akun Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) Pemilu 2024 per tanggal 27 Juli 2022 hingga pukul 17.00 WIB ada 38 partai politik calon peserta pemilu, dan 8 partai politik lokal calon peserta pemilu di Aceh, ini artinya tingkat demokrasi kita semakin meningkat. Era Orde Baru hanya tiga partai politik. Pemilu 2019 diikuti oleh 14 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal Aceh.

Jika merujut pada jajak pendapat kompas pada senin (25/7) menyatakan hal sama. Keinginan masyarakat melakukan penyederhanaan jumlah partai politik ada pemulu 2024 terbilang cukup besar, harapannya dengan sedikit kontestan,para pencoblos akan lebih mudah memahami isi surat suara.

Jajak pendapat melibatkan 508 responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi, sebanyak 45,5 persen responden ingin jumlah partai politik pemilu 2024 lebih sedikit, 35,8 persen responden ingin pemilu 2024 lebih banyak parpol, lalu 16,3 persen responden ingin jumlah partai politik sama dengan pemilu 2019.

Sepertinya partai politik tahun 2024 nantinya akan gemuk saat berkoalisi, padahal minimal koalisi sekurang-kurangnya dukungan parlemen 50 persen dari jumlah ursi DPR dan jumlah partai yang ikut berkoalisi, dan dipastikan akan terjadi beberapa partai yang sudah masuk SIPOL kemudian dilakukan verifikasi hingga sampai basis daerah, bisa terjadi akan ada penyederhanaan.

Sebagai warga yang mempunyai hak pilih, jika partai banyak yang jelas dengan penduduk Indonesia banyak lulusan pendidikan tamatan SD/MI, tentunya akan merasakan kesulitan untuk memilih, dan tantangan bagi penyelenggara pemilu untuk memberikan edukasi secara maksimal, sedangkan jika melihat partisipasi pemilih pada pemilu, jauh lebih baik partisipasi para Pilkades atau Pilkada. 

Pengalaman penulis ketika memberikan edukasi pemilu di masyarakat, ternyata masih perlu ada edukasi secara sistematis dan berkelanjutan, warga harus diberikan pendidikan politik yang baik dan benar, mereka juga harus tahu kapan jadwal untuk pemilu ditahun 2024, dan memastikan pemilih pemula tahu bahwa sudah masuk DPT pemilu 2024 lewat lindungi hakmu, dan ragam edukasi pemilu yang dibutuhkan oleh masyarakat.  

Ragam pandangan sebagian masyarakat, sebenarnya pemilu itu penting atau tidak, karena mereka merasakan sudah ikut memilih para pemimpin lewat pesta demokrasi, tapi ternyata belum membuahkan hasil kemajuan yang signifikan, wakil rakyat yang merakyat semakin berkurang, akan turun ke konstituen jika sudah dekat dengan proses pemilihan di tahun 2024, mereka akan tebar pesona, tapi saat jadi, kadang lupa dengan janji-janji politiknya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline