Diawali dengan tawasul oleh Maulana Habib Lutfi bin Yahya, lalu melakukan tahlil bersama, para jamaah mengikutinya dengan tertib dan penuh khidmat, setelah selesai dilanjutkan dengan doa.
Salah satu putra gus lalu membaca kitab kuning, dengan tema tentang hukum sebab akibat perbedaan antara ubudiyah dan syariat. Selain itu menerangkan apa itu syariat-thoriqot dan aqiqot. Ketiganya tidak bisa dipisahkan.
Habib Lutfi menerangkan kepada jamaah, kita makan, kita kenal nasi, tidak mungkin sawah akan tumbuh sendiri jika tidak ada yang membantu, kepedulian kita terhadap beras untuk jadi jadi.
Lalu kita berdoa saat mau makan, yang menanam padi disawah ya didoakan, termasuk yang mewujudkan beras jadi nasi. Doa dari orang yang makan nasi itu berarti kita ini sudah mewujudkan makna thoriqot, selanjutkan siapa yang memberikan kenyang kita, itu adalah Allah SWT, marilah kita bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H