Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Jangan Sombong, Tidak Banyak Faedahnya

Diperbarui: 18 Agustus 2021   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://excelogi.com

Kata Sombong dimaknai angkuh, takabur, congkak, besar kepala, tinggi hati, menang sendiri, masuk dalam perasaan atau emosi dalam hati, bisa dilakukan dan diwujudkan dalam ucapan, sikap atau gerak gerik bahkan dalam tulisan. 

Mereka yang sombong terkadang tidak mengakui dirinya itu sombong, menganggap hal biasa, namun bagi mereka yang tipe perasa maka akan merasakan dari bahasa tubuh, ucapan dan tindakan sangat kentara.

Orang sombong banyak yang tidak disukai, pasalnya ada banyak unsur negatif yang dimunculkan, bahkan jika mereka yang sombong ternyata antara ucapan dengan tindakan tidak sama maka akan menghasilkan energi yang berimbas pada diriya, trust seseorang kepadanya semakin rendah bahkan cenderung menghindar dengan orang tersebut secara berangsur-angsur. 

Mereka yang sombong merasa dirinya paling pinter, paling super, atau paling luar biasa dan menganggap orang lain itu tidak apa-apa dibandingkan dengannya, bisa jadi mereka yang sombong itu akan menjelek-jelekan temannya ataupun kerabatnya, dan mencari kesalahannya, sehingga masalah kecil jadi besar, masalah yang seharusnya bisa terselesaikan dengan jalur musyawarah, bisa saja berkepanjangan.

Kita ini membutuhkan tipe manusia yang memiliki  sikap asah, asih, asuh, dedikasi yang tinggi dan bertanggungjawab. 

Karakter orang yang sombong bisa saja karena memiliki ilmu yang lebih tinggi, pengalaman yang luas, harta yang melimpah, kekuasaan yang tinggi, dan ragam kesempatan dan perilaku yang menurutnya dialah yang paling terbaik. 

Saat orang yang sombong kena batunya maka baru sadar bahwa sedang diuji dan kalau mau menurunkan sifat kesombongannya maka harus mengintrospeksi dirinya sendiri, butuh kemauan keras untuk melakukannya, dan perbanyaklah untuk tadabur dan belajar dari pengalaman hidup. 

Kesombongan diperoleh karena pengalaman hidupnya, selalu bertambah manakalah ilmu, harta, pengalaman, dan sikap dalam karakternya ada keinginan srakah, keputusannya harus ditaati, tidak melihat orang yang tidak beruntung, dan saat memutuskan pilihannya tidak ada yang mengingatkannya. 

Maka secara bertahap kesombongannya semakin bertambah, musuh jadi banyak, korban atas ucapan dan tindakannya semakin bertambah bahkan meluas.

Berusahalah untuk bersikap sopan santun, berintegritas, berkarakter, tanggungjawab dan mampu dan mau bertindak antara ucapan dengan tindakan benar. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline