Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Cara Membuat Tanah Buat Jalan Kuat Dilalui Tuck Dump Muatan 9 Kubik

Diperbarui: 29 Januari 2021   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jalan Kabupaten atau Jalan Desa akan mengalami kerusakan berat atau bahasa jawanya mletot tanahnya, saat dilalui mobil dump urugan dengan kekuatan 9 kubik hingga 10 kubik. Sangat memungkinkan kerusakan semakin parah disaat sudah rusak lalu dipaksakan dilalui, ban mobil bisa ambles, akhirnya mobil pun akan macet. 

Untuk menghitung biaya 100 meter tanah yang sudah di urug awal kemudian rusak karena dilalui oleh dump truck yang bawa muatan, maka saat mau diperbaiki diperlukan beberapa material yakni : 

Limestone 10 x 650.000 = 6.500.000
Blonos 8 x 1.150.000 = 9.200.000
Baskose 4 x 1.500.000 = 6.000.000
Total = 21.700.000

Ini belum menghitung biaya tukang borongan pecah batu blonos, sewa alat berat doser dan slender beberapa jam. Artinya kebutuhan untuk perbaikan jalan agar sedikit kuat maka perlu ada material yang tepat, alat berat dan tukang yang berpengalaman.

Sangat berbeda dengan ketika perbaikan dengan kontruksi beton. Pastinya lebih mahal dibandingkan dengan jalan dengan kontruksi aspal dan pakai kontruksi paving. Sejatinya jika jalan peruntukannya sesuai dengan peruntukan muatan maka akan awet, saat jalan tersebut rusak pastinua harua diperbaiki agar transportasi juga lancar dan tidak ada hambatan.

Awal pertama agar kondisi jalan yang tadinya rusak, digelar limestone, lalu diratakan dulu, kemudian batu blonos segera di pecah, tukang menata batu blonos pecah sesuai dengan ukuran dan ketinggian, biasanya di kasih tali benang agar rata kanan dan kirinya sesuai dengan ukuran yang ada.

Blonos yang sudah dipecah dan ditaruh dijalan yang rusak tadi dengan di jejer agar menyesuaikan tali tambang. Giles batu tersebut dengan slender, kasih pasir dan batu baskore untuk memperkuat batu biar tidak goyang kanan goyang kiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline