Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Perempuan Harus Berdaya, Bagaimana Islam Memandangnya?

Diperbarui: 31 Desember 2020   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok dinamikajambi.com

Fakta yang ada selama ini yang bisa kita lihat sendiri, bahwa derajat perempuan itu dibawah laki-laki, padahal dalam realitas yang ada perempuan merupakan bagian dari masyarakat dan dialah pemegang estafet bangsa ini, kenapa penulis katakan begitu, pasalnya perempuan ini sebagai pendidik pertama yang tampil dalam mengajarkan putra putrinya, selain itu mereka juga memiliki tanggungjawab dalam mengarungi hidupnya sesuai fitrahnya. 

Dibalik kesuksesan seseorang laki-laki, terdapat seorang perempuan yang hebat yang mendukungnya. 

Namun pandangan yang cukup jelas selama ini juga terlihat cukup jelas, ketika dalam sebuah perencanaan pembangunan saja, proporsi undangan perempuan tidak lebih dari 30 persen, itu saja sangat bagus, manakalah mereka tidak bisa menyuarakan haknya maka hasil perencanan pembangunan itu adalah produk murni dari laki-laki, padahal jika melihat dari proporsi jumlah penduduk saja sekarang hampir imbang antara laki-laki dan perempuan di pedesaan. 

Mestinya tidak ada perbedaan dalam memandang kasta, tahta dan kesempatan dalam jenjang karier, mestinya kita bisa membaca surat Al Hujarat ayat 49 bahwa sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah orang yang paling bertakwa antara kamu. Ini artinya pembedanya adalah amal perbuatan, tidak lainnya. 

Islam memberikan perhatian besar terhadap perempuan, jangan bedakan antara laki dan perempuan, jangan sampai ada pandangan perempuan itu lemah, perempuan hanya dijadikan konco wingking, pelengkap kaum laki-laki yang hanya mengurusi soal domestik saja, perempuan harus menjadi annisa imadul bilad artinya perempuan adalah tiang negara. Perempuan menjadi lemah karena banyak mengabaikan kesempatan dari laki-laki untuk berkarya, semua generasi di negeri ini berkat jerih payah perempuan, pada rahim merekalah semua anak dilahirkan. Karena tidak ada kelahiran melalui rahim laki-laki. Karena laki-laki tidak diberikan kodrat untuk melahirkan. 

Perbedaan laki-laki dan perempuan sejatinya pada fitrah naluri, perbedaan kepentingan. Manakalah perempuan tidak diberikan hak untuk membangun negeri ini, maka tidak akan terlihat bagaimana karya mereka terbukti, terus bagaimana mereka bisa berkarya, maka saatnya mereka diberikan ruang untuk melakukan gerakan yang nyata untuk keluarganya, masyarakatnya dan bangsanya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline