Setiap proyek kawasan industri diperlukan urugan tanah saat mau merintis usahanya. Status tanah sudah dibeli, lalu mengupayakan untuk proses pengurugan lahan dengan urugan tanah gunung.
Urugan tanah gunung bisa dimuat dengan cara diambil lewat alat berat atau beko, alat ini bisa saja beli di pabrik kemudian di taruh menetap dilahan kuari yang ada, setiap hari harus mengambil tanah gunung tersebut, bukit di papras, lalu ditaruh ke dam truck sampai penuh di bak trucknya.
Pada bak dam truck pun antara mobil satu dengan yang lain berbeda kubikasi, jika pakai bak model dari pabrik, maka dipastikan muatannya tidak laku, karena bawanya terlalu kurang, oleh karena itu bak dam truck di las sebagai tambahan, karena permintaan dari pemesan tanah urugan. Jika kelas pabrik, pastinya akan spesifik muatannya dengan kubikasi yang semakin banyak, saat muatan anda kurang kubikasi maka tidak diterima di area urugan pabrik tersebut dimana pemborong urugan punya lahan untuk di urug.
Memang ada selisih harga antara model borongan urugan, jika untuk kawasan pabrik pastinya lebih mahal nilai tawarannya, apalagi jika minta ada tambahan Pajak atas urugan yang ada. Semakin tinggi harga tanah dari kuari tersebut. Biasanya para supir dam truck dalam mengambil tanah urugan di gunung itu membayar kepada pemilik kuari, istilah pemborong adalah deposit.
Semakin diberikan deposit kepada pemilik kuari maka bisa menekan sedikit ongkos yang dikeluarkan, minimal ada penghematan atas pembelian bahan baku kuari tersebut.
Pemborong juga akan menghitung nilai urugan dengan menghitung harga kuari plus ongkos mobil dam pembawa tanah gunung tersebut sekaligus menghitung sewa doser dan solar yang akan dikeluarkan.
Doser digunakan sebagai alat untuk meratakan ke kanan dan ke kiri jika dam truck sudah menumpahkan tanah ke lokasi yang dituju, saat tanah sudah ditaruh, maka alat doser ini akan meratakan, sehari bisa saja 50 dam truck selesai diratakan, bisa saja kurang dari 50 dam truck, kendala yang umum adalah saat hujan deras, maka aktivitas doser akan berhenti.
Alat Doser jelas berbeda kekuatan dengan meratakan pakai manual, karena kalau padat doser maka tingkat pekerjaan semakin cepat selesai dan sangat rapi. Setelah padat doser lalu dilanjutkan dengan di vibro agar kekuatan urugan benar-benar padat dan saat nanti ada keramik pada bangunan tidak terjadi retak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H