Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Penghasilan Istri Besar, Suami Ga Usah Minder

Diperbarui: 20 Desember 2020   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Dok qmfinancial.com)

Penghasilan suami besar hal biasa, namun bila gaji istri lebih besar dari suami, ini menjadi luar biasa, karena suami terkadang banyak yang minder, merasa tersisihkan dan saat melakukan aktivitas suami kadang juga terkalahkan dengan istrinya, merasa gajinya besar, terkadang istri akan membandingkan dengan beban pekerjaan di rumahnya. 

Apalagi jika tidak punya pembantu rumah tangga, maka suami semakin mindernya luar biasa. Di sinilah akan ada sedikit permasalahan dalam berkeluarga. 

Rasa minder pasti ada ketika gaji istri semakin besar daripada suaminya, berbeda dengan suami gajinya lebih besar daripada istri, yang terjadi saat istri gajinya besar maka akan timbul sifat menguasai kepemimpinan keluarga, jika komunikasinya tidak seimbang, bahkan menutup komunikasi maka yang akan terjadi adalah keretakan keluarga akan muncul, karena suami dianggap tidak dihargai sebagai seorang pemimpin dalam keluarganya, merasa dikendalikan oleh istrinya gara-gara gajinya lebih besar. 

Saat ego masing-masing tidak dikendalikan, maka akan muncul keretakan keluarga, lalu anak menjadi korban, dan dampak terakhir terjadi gugatan perceraian, mestinya dengan gaji istri lebih tinggi, maka bisa memacu suami untuk giat kembali mencari penghasilan tambahan dengan tidak memberikan beban ganda kepada suaminya, bayangkan jika suaminya pendidikannya lebih rendah dengan suami lalu istrinya penghasilan lebih tinggi dan pendidikannya juga lebih tinggi dari suaminya maka jelas akan terjadi persoalan dalam kehidupannya. 

Di sinilah ego antara suami dan istri jangan kedepankan, tetapi harus dijadikan hikmah dalam berkeluarga. Misalkan gaji suami bisa untuk mencukupi kehidupan keluarganya, dan gaji istri bisa di tabungkan untuk bekal pendidikan anak dan tabungan ke tanah suci atau untuk amal jariyah atau wakaf tanah atau produktif sebagai bekal nanti hidup di akhirat. 

Besarnya gaji jangan dijadikan alasan siapa yang berkuasa, keputusan harus diambil bersama, jangan sampai karena alasan gaji yang sangat kecil atau besar lalu keputusan diambil dengan dalih besarnya pemasukan pendapatan antara suami dan istri, jika ini tidak bisa dikendalikan maka akan menjadi persoalan timbulnya keretakan keluarga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline