Selama di dunia, kita ini nandur akhirat, kita punya rumah bakal rusak, tapi kalau kita titip jariyah akan kekal abadi, wakaf itu menahan barang dan kekal dzatnya, kalau jariyah bisa sewaktu-waktu berubah, namun Allah akan menilai dzatnya. Utama wakaf dibandingkan jariyah.
Demikian disampaikan oleh KH. Subhan Makmun pada Rapat Koordinasi Panitia Wakaf Ponpes Assalafiyah Luwungragi, Minggu (15/11/2020).
Kyai Subhan juga menambahkan, Mereka guru atau dosen ini juga jariyah ilmu, Membuat Got atau comberan atau irigasi itu juga jariyah, Membuat Masjid, orang yang menanam penghijauan yang bisa diandalkan, orang dulu itu bangun rumah depannya di tanami sawo karena kekal, tapi sekarang malah senenge nanam pakai Pot, Menanam Kelapa, dan Pohon besar dan bikin sejuk dan manfaat.
Selain itu, jariyah yang lain itu membuat sumur di belakang, saat air ledeng mati kemudian ada sumur, maka sumurnya digunakan. Jariyah selanjutnya adalah jariyah alquran, walaupun alquran itu bodol atau rusak tapi karena anaknya pinter dan hafal maka pahalanya mengalir.
Terakhir adalah anak sholehah, yang husnudhon kepada Allah dan bisa diandalkan oleh kedua orangtua, dan semua ini adalah upaya menanam di dunia ini kelak akan dapat hasilnya di akhirat. Jadi marilah kita berlomba untuk zuhud, yakni meninggalkan urusan dunia untuk memikirkan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H