Mau tilik bayi anaknya Bulik, anak ke 2 sudah lahir beberapa hari yang lalu, sekalian nanti juga lihat di anaknya bulik yang lainnya. Oke..siapkan dulu cinderamata untuk tilik bayi biar diserahkan.
Tilik bayi bisa kapanpun, dan tidak ussh janjian karena ibune bayi dan bayinya pastinya banyak dirumah, wajar jika tilik bayi beda dengan tilik rumah baru, termasuk tilik ke rumah sakit saat jenguk orang sakit.
Tilik Bayi bikin simbah, budhe, paman dan kakak atau mbakyu dan siapapun yang tilik bayi pastinya senang, karena bayi itu belum punya dosa jadinya yang lihat pun merasa senang, bagi simbahnya pastinya sudah terbiasa pegang bayi, maka tidak kesulitan bagaimana cara menggendong, membalikkan punggung bayi kaya dukun bayi.
Namun saat pandemi covid ini, sebenarnya mereka yang punya penyakit paru atau asma ataupun TBC dan ragam penyakit menular, untuk menunda tilik bayi, soalnya nanti bisa menularkan penyakitnya kepada bayi, dampaknya bayi bisa mudah tertular, maklim bayi ini sangat rentan terhadap penyakit.
Bayi yang dilahirkan tetap harus dikasih Air susu Ibu dengan baik, pastikan tidak makan apapun selain ASI saja sejak awal kelahiran hingga 6 bulan, kemudian diberikan MP ASI setelah 6 bulan hingga 2 tahun. Usahakan jni dilakukan sejak turun temurun karena akan menjadikan anak semakin pinter, cerdas, ceria, dan berakhlaqul karimah.
Sebuah kebahagiaan yang tak terhingga bagi mereka yang diberikan amanah untuk merawat sang buah hati, karena banyak seorang ibu yang mampu tidak diberikan kesempatan untuk memiliki sang buah hati, sehingga mereka harus mengasuh anak saudara sebagai anaknya. Namun ada juga mereka yang diberikan amanah dengan banyak anak banyak rejeki, ada yang tidak menggunakan alkon KB sebagai sarana mengendalikan penduduk.
Tilik bayi ada juga yang cukup bawa uang dimasukan dalam amplop, bawa peralatan mandi, pakaian bayi, mainan bayi, tas bayi, gendongan bayi, perlengkapan mencuci, sembako, dan ragam lainnya, prinsipnya nilai silaturokhim menjadi hikmah di dalam tilik bayi, keluarga menjadi kenal dan dikenalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H