Sebagian rumah punya korden, biasanya untuk menutupi jendela rumah biar tidak terlalu terbuka, apalagi saat malam hari rumah mau ditutup, maka korden pun tutup, untuk menghemat listrik, lampu ruang tamu, ruang tengahpun di matikan, karena penghuni rumah bergegas istirahat untuk merebahkan fisiknya yang seharian penuh beraktivitas.
Kelambu, itu bahan dari kain kasa untuk mencegah nyamuk masuk saat kita mau tidur, biasanya digantungkan ditempat amben, dengan bantuan kayu atau tali yang diikat.
Antara korden dan kelambu, rata-rata jarang dicuci, karena untuk melepas dan memasang lagi butuh waktu yang lumayan, sehingga pemilik rumahpun dalam merawat tidak seperti kalau kita pakai baju seragam, asal ingat dan lihat kelambu dan kordennya sangat kotor baru dibersihkan, kalau tidak ya cuma di semprot wangi-wangian biar tidak kelihatan kusam dan bau.
Kelambu yang dipasang sebagian besar adalah warna putih, rusaknya kelambu ya pada saat kita tidur kemudian menginjak kelamhu, atau saat buka tutup kelambu, atau bisa juga usia kelambu yang sudah lama, sehingga kerentanan bahan cepat rusak atau bolong.
Mencuci kelambu dan korden ada dua pilihan, dicuci sendiri atau di laundry kan ke jasa pencucian. Pastinya akan berbeda hasinlnya terutama antara bau saat di cuci sendiri dan di cuci dengan laundry.
Korden menjadi kebutuhan yang harus ada bagi keluarga yang mampu berbeda bagi rumah tangga miskin, korden kadang dipasang kadang juga tidak punya, pilih prioritas utama yakni bisa makan, bayar listrik dan minum air bersih dan keluarganya sehat.
Kalau Kelambu juga sebagian dipakai oleh warga pesisir, syaratnya nyamuk banyak, tidak kuat jika pakai semprotan kimia, atau tidak kuat karena pakai obat nyamuk bakar. Wajar jika kelambu banyak dijual di wilayah pesisir pantai atau desa yang endemis nyamuknya dipastikan laris manis kelambu.
Untuk memasang korden sekarang sudah ada banyak penjual korden dan warna juga sudah bervariatif bahkan menyesuaikan warna dinding rumah, ada juga yang senang dengan warna partai ya kordennya warna partai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H