Bongsor, begitu orang Brebes kalau memberikan makna kepada orang yang cepat pertumbuhan fisiknya, biasanya karena orangtuanya juga tinggi dan ibunya juga tinggi, bongsor juga terjadi saat anak sudah sunat, maka kata nenek saya, " bocah ka cepet bongsore ya, nembe sunat wingi, saiki wis duwur, donge manganne apa ( Anak kok cepat sekali naik tingginya, sebenarnya makannya apa sih) "
Lain halnya di dunia perunggasan, di Brebes ada istilah Blengong, bebek, itik dan Hibrida. Kalau Blengong sejatinya adalah hewan hasil perkawinan antara bebek dan mentok (entok). Tekstur dagingnya mirip bebek tetapi lebih berserat dan lunak saat dikunyah, agar daging blengong tidak berbau dan empuk, daging blengong dimasak dua kali.
Bebek itu identik dengan lehernya yang panjang namun tak sepanjang angsa, bentuknya lebih membulat dan sangat menyukai air. Bebek ini tidak paruh berbentuk sudu, kakinya berselaput, bulu berlapis lilin, tidak mengeram telurnya.
Kalau Bebek Hibrida itu, sebagian bebeknya itu berwarna kecoklatan tetapi lebih cenderung hitam, dibawah perut berwarna putih, memiliki paruh berwarna hitam, kepalanya berukutan lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya, bagian leher bebek hibrida ada bintik-bintik sampai ke bagian perut, ukuran sayapnya lebih panjang dibandingkan bebek lokal.
Restoran sekarang mencarinya bebek hibrida, termasuk sate bebek atau warung yang menjual kupat bebek, selain blengong kombinasinya adalah bebek hibrida. Bebek Hibrida itu Jenis bebek unggul, di dapat dari hasil penelitian Balitbang Ciawi dan BPTU Pelaihari. kemudian dibudidayakan ke beberapa kelompok peternak untuk di ambil dagingnya sehingga mendapatkan nilai tambah ekonomi keluarga.
Beberapa peternak dampingan mas Lukmanul Hakim misalnya, membudidayakan bebek jenis hibrida, makanya DOD atau bibit yang dibelipun dicari yang tegap, gagah, lincah, kaki kokoh, bulunya kering dan berwarna cerah, suka makan dan tidak cacat, sehingga perkembangannya akan cepat bagus. Kalau bebeknya sering sakit-sakitan, rugi nantinya, tidak bisa balik modal.
Terkait kandang, dibagi menjadi dua yaitu yang pembesaran, dan kandang untuk DOD, kalau yang DOD maka sebaiknya hangat, tidak lembab atau basah, atau kandang menghadap ke timur agar bebek saat pagi hari mendapatkan cahaya matahari langsung.
Bebek hibrida ini tahan cuaca, kaya ayam kampung, tidak seperti ayam sayur, daging bebek ini gurih dan empuk dan tidak berbau amis, bahkan karkasnya yang lebih banyak, wajar jika sudah jadi sate bebek, rasanya empuk dan tidak terasa kita makan daging bebek, tapi kalau memasak daging bebek tidak bisa dan jenis bebek yang dimasak memang bebek biasanya alot dan ada bau khas bebek. Namun kalau masaknya pintar maka hanya bau saja yang khas, namun dagingnya bisa empuk misalkan di kasih daun pepaya biar dagingnya empuk saat dinikmati.
Karena memiliki kesan bongsor model kaya budidaya ayam broiler atau ayam sayur, jadinya bebek hibrida memang di desain seperti itu, dan pangsa pasarnya juga sangat menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H