Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Memahami Siklus Hidup Manusia

Diperbarui: 30 April 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

siklus hidup (infoglobalkita.com)

Siklus hidup manusia adalah siklus dimana kita akan mengalami masa tertentu hingga ajal kita selesai sesuai kontrak dengan sang maha kuasa. Usia yang kita lalui sejak dalam kandungan, jadi bayi, terus baduta, batita, balita, hingga masa pertumbuhan anak sampai lulus wajar dikdas. Usia 7-18 tahun. 

Saat usia masuk pubertas kita juga mengalaminya, baik itu tanda pubertas pria maupun perempuan. Semuanya ini diberikan tanda oleh Gusti Allah SWT, bahwa di masa itu kita diberikan sesuatu tanda yang luar biasa. 

Seorang perempuan menstruasi dan nantinya menjadi remaja putri, dengan fisik pertumbuhan dan perkembangan terus meningkat dan ada perubahan akan fisiknya. 

Emosi juga labil sehingga jati diri dan tingkat kepercayaan untuk memilah dan memilih sisi yang positip dan negatif kadang berimbang, tergantung komitmen pribadinya dan keluarganya untuk mengawasinya termasuk lingkungan sekitarnya.

Masa berikutnya seorang perempuan untuk berpasangan, artinya tahap ini perempuan menjadi catin atau calon pengantin, disinilah muncul keluarga yang diikat dengan ikatan pernikahan yang sah menurut syariat.

Perempuan ditakdirkan untuk hamil dan setia merawat janin kandungannya hingga 9 bulan, saat itu butuh asupan gizi baik bagi ibunya atau janinnya, termasuk mendapatkan kasih sayang dari suaminya.

Saat melahirkan bisa di layanan kesehatan, atau kadang ada juga di rumah tidak keburu ke yankes lalu brojoli. Semua ini pasti ada tantangan dan hambatan. Ibunya terus merawat anaknya bersama suaminya, hingga anaknya tumbuh sehat dan ceria.

Ibu dan Bapaknya di saat tertentu juga hamil lagi dan punya anak lagi, begitulah iramanya. Namun saat sudah menopause istri sudah tidak bisa hamil lagi, kita masuk tahap lansia, rambut beruban dan ciri ragam lainnya. Hingga akhirnya kita harus menjadi simbah dengan mempunyai cucu dan putu, menjadi keluarga bani. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline