Saat kita silaturahmi ke rumah orang lain, atau terkadang kita sendiri melakukannya, yaitu memajang bingkai foto pigura di tembok rumah, biasanya di ruang tamu, ruang belajar, ruang kerja dan ruang santai saat nonton televisi.
Ada yang memasang bingkai foto pigura keluarga, Pigura Wisuda, bingkai foto pigura saat bepergian ke Luar Negeri, ataupun bingkai pigura bersama kyai panutan kemudian untuk dipasang sebagai cara mengenang pernah pernik kehidupan yang sudah dilaluinya, bahkan ada juga yang memasang bingkai foto tokoh nasional, atau logo organisasi masyarakat seperti logo NU, atau para masyayih dan para auliya di Indonesia.
Ada beberapa alasan kenapa harus dipasang, pertama mempercantik ruang yang ada, ruangan jadi kelihatan artistik bahkan ada sejumlah orang memasang bingkai foto yang terbuat dari bahan tertentu, dipajang dengan kreasi yang unik.
Kedua kebanggan atas kreatifitas dan ingin di dokumentasikan dalam sebuah kenang-kenangan, ketiga bikin pemilik rumah tidak merasa bosan dan nyaman, lewat perpaduan dan penataan ruangan dan cat yang dipilih.
Selain itu fungsi hiasan dinding sangat beragam, ada yang bilang fungsi estetika, karena dengan ada lukisan, Pigura Logo NU Misalnya, sebagai identitas keluarga bahwa menjadi warga NU baik kultural maupun struktural, ada juga memberikan nuansa baru atau berbeda dengan ruangan yang lainnya.
Teknik memasang pun akan disesuaikan dengan selera penghuni ruangan, pastinya akan menyelaraskan hiasan dinding, gaya interior ruangan dan perabotan yang ada di dalamnya.
Tidak semua pigura bisa dipasang diruang tertentu, pastinya semua orang yang memasang pigura di dinding dominan pada ruang tamu, ruang tengah karena diruangan ini dipastikan bersih dan tidak lembab.
Memasang kelender juga bagus, apalagi kalau kita menjadi nasabah bank, atau anak kita sedang belajar di pesantren, maka kalender tersebut dipastikan akan di dapatkan setiap tahun, mereka yang senang seni dengan koleksi unik dan tempoe doloe pastinya akan memajang pernak pernik koleksi uniknya, misalkan ada lukisan dari kerang, atau lukisan karya anak dan lainnya.
Mereka juga akan memilih pigura yang sesuai, tidak sembarangan menampilkan pigura karena akan mempengaruhi penampilan saat dipajang, mereka yang memajang pigura pastinya akan memilih bingkai yang cocok disesuaikan dengan gambar yang akan dipasang, jika monoton ya tidak baik, inilah diperlukan jiwa seni yang tinggi dan bila ada orang lain melihatnya, terasa ada nuansa kehidupan di dalam ruangan tersebut, bikin betah dan nyaman.
Bahkan pada saat memasang pigura pun tidak sembarangan dipasang, pastinya akan memasang sesuai dengan posisi ideal agar mudah dipandang mata orang-orang dewasa, tertangkap oleh mata kita dengan mudah, dan tidak menimbulkan kesan berantakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H