Makan dihotel bintang 3, Bintang 4, Bintang 5 rata-rata standar, biasanya kalau ada kegiatan menyusun dokumen misalnya di hotel berbintang, jika sehari masih menikmatinya, tapi kalau sudah beberapa kali, misalkan pelatihan sertifikasi dilaksanakan 5 hari, rata-rata mengalami kejenuhan akan menu terutama di hotel.
Adias misalnya salah satu kompasianer Brebes juga merasakan bosan saat makan di hotel selama 3 hari, hari keempat memilih menu masakan di luar hotel, walaupun hanya nasi kucing aja nikmatnya luar biasa apalagi ada jahe susu.
Adias juga menambahkan, menu bebek goreng sambel hijau dengan lalapan, nasi masih panas rasanya sangat waenak pol, lebih asik makan di warung angkringan, sudah murah nambah lauk pauk boleh.
Walaupun masakan hotel sangat higenis dan variatif namun lidahku saja pasti protes bila meeting dihotel cukup lama. Wong dheso opo yah, tapi hampir rata-rata yang dikeluhkan temanku juga sama.
Menu mewah belum berarti enak dimakan, bagi sebagian orang dheso yang mewah-mewah kadang tidak dimakan, malah milih nasi urab atau pecakan ikan laut. Harga ratusan dengan sajian makanan dengan porsi sedikit, dan tidak ada yang protes saat seseorang makan dihotel. Contoh makan caviar, salmon, trufle hingga foise grass maka harganya selangit.
Namun terkadang ada juga kita merasa kebosanan ketika menyantap empat sampai lima gigitan, sehingga beberapa menu masakan di hotel koki selalu menyajikan makanan dengan porsi kecil agar pelanggan tetap bisa merasakan kelezatan hingga gigitan terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H