Udara begitu dingin, telingaku mendengarkan siaran salah satu televisi nasional, jemariku menutulkan keyboard digital sambil menuangkan ide-ide yang muncul dengan merangkai kata demi kata, lalu tengok kanan ke petugas cafe, mas pesan secangkir kopi gula batu dulu, belum pesan snacknya soalnya menunggu sahabat diskusi malam ini.
Memanfaatkan waktu beberapa jam lamanya untuk malam ini sambil membuat konsep tim untuk agenda bulanan dan beberapa target yang harus di selesaikan, semoga menghasilkan karya nyata sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat secara luas.
Meskipun fisik sedikit lelah, namun karena dalam otak ada beban yang harus diselesaikan, kuluangkan waktu beberapa jam untuk berkreasi untuk membagi peran dan waktu serta tenaga agar hasilnya bisa bermanfaat.
Menikmati secangkir kopi dengan gula batu bagi penikmat teh adalah sesuatu binget, karena rasa teh dan gula batunya membikin pikiran penuh inspirasi dan harus dituangkan dalam sebuah ide melalui bentuk ide dan gagasan agar hasilnya bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Khas teh yang sudah dituangkan ke dalam poci yang terbuat dari tanah liat, sangat berbeda dengan poci yang terbuat dari bahan alumunium, baja atau stainless steel pastinya akan berbeda rasanya.
Menikmati secangkir teh poci jangan tergesa-gesa dalam meminumnya, karena kalau tergesa-gesa rasanya akan berbeda, minum teh poci sambil membaca sangat tepat, sambil berdiskusi juga tepat, bahkan sambil mendengarkan musik klasik sangat cocok binget. Sudahkah anda minum teh hari ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H