Kisah ini adalah kisah nyata, sebuah kisah inspirasi antara santri dengan kyainya. Kemarin sore seorang santri datang ke acara pertemuan penting di organisasi NU, yakni Bintek SiSNU, tepatnya di Ponpes Al Hikmah 2 Benda Sirampog, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Saat pertemuan tersebut, salah satu pengasuh pesantren datang, dan santripun bersalaman dengan unggah ungguh, maklum ilmu kitab yang diajarkan diamalkan yakni taklim muta'alim, zaman itu menjadi penting bagi santri untuk menghormati gurunya karena gurunya adalah penerus ilmu nabi dan santri pun sampai kapanpun tetap santri.
Dalam diskusinya, seperti ini asal muasalnya mendapatkan roti mesir, susu dan sate.
Santri : Assalamu'alaikum kyai ?
Kyai : Waalaikumussalam, mas ?
Kyai : Pimen mas kabare, sehat tah ?
Santri : Pangestu kyai, Alhamdulillah sehat wal afiat ?
Kyai : Alhamdulillah, podo sehat kabeh tah keluarga di rumah ?
Santri : Gih kyai, sehat sedoyo, pandongane kyai ?
Kyai : Kapan tekomu mas, kalih sinten ?
Santri : Nembe mawon kyai, niki kalih rombongan sa mobil, wonten mas aziz, wonten kyai mahrus kyai ?