Sesuatu yang disukai dan menjadi hobi bagian dari panggilan jiwanya pastinya akan langgeng, begitu pula dengan para onthelis persatuan sepeda dames ini, saking senangnya dengan sepeda kuno, dibikin pernak pernik sepeda damesnya dikasih lengkap tempoe doloe.
Bahkan di Handphone para onthelis akan ada WAG Onthelis sebuah saluran informasi antar anggota yang memiliki hobi yang sama, dan mendapatkan update informasi seputat sepeda kuno, pernak pernik yang dimiliki, semakkn kuno dan terawat maka semakin keren harga sepedanya, apalagi jika kondisi sepeda kunonya itu benar-benar asli, bukan harga puluhan juta saja yang ditawarkan, karena bukan harga hang menjadi patokan, tapi menjadi barang langka dan unik menurutnya.
Kebanggaan memiliki koleksi sepeda kuno, pasalnya selain dipakai bikin kaki dan tangan tidak cepat lelah, sepeda kuno ini semakin berwibawa disaat dipakai oleh mereka disaat olahraga rutin tiap pagi.
Apalagi komunitas ini juga memberikan referensi service sepeda onthel yang rekomended, ada banyak onderdil yang bisa diganti dengan merk yang sama, maka akan menjadi jasa service yang akan dicari oleh para kolektor sepeda onthelis ini.
Kecocokan hobinya di sepeda kuno tidaklah secepat kita cocok memakai baju seragam atau lainnya, mereka yang cocok dengan hobi ini, akan memanfaatkan semua momen dan even dimanapun ada kegiatan komunitas ontjelis seluruh Jawa atau Indonesia.
Ada kebanggan yang tidak bisa di nilai oleh seseorang, mereka bangga karena bisa bertemu dengan kolega dan kolektor sepeda kuno era zaman dulu, sekaligus bisa belajar dengan tepat ke ahli sepeda kuno, semakin sering kegemu maka akan semakin banyak pengalaman dari komunitas ini, dan mereka tidak kenal dengan istilah kasta, tapi istilah loyalitas, integritas dan solidaritas serta gotongroyong menjadi bekal baginya untuk bergabung.
Komunitas ini tidak malah surut anggotanya, semakin bertambah karena era sekarang ini demam sepeda baik itu sepeda onthel kuno atau sepeda gunung, yang masing-masing memiliki komunitas, dulu hanya sebatas di Kabupaten saja, sekarang sudah mulai tiap desa sudah punya persatuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H