Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Teori Perubahan: Open Government Indonesia

Diperbarui: 8 Juli 2020   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OGF Brebes (Dokpri)

Teori Perubahan ada aktor dan pelopor, inisiatif dan inovasi, dukungan politik, ruang kolaborasi. 

Siapa yang terlibat, ada Pemerintah Daerah/ Kementerian/Lembaga, Masyarakat Sipil, Sektor Swasta, Pengamat OGP. 

Demikian disampaikan oleh Darwanto dari SC OGP Indonesia saat disampaikan pada pertemuan persiapan dokumen OGP di Bapperlitbangda Kabupaten Brebes, Rabu (8/07/2020). 

Darwanto menambahkan, Komitmen mewujudkan 5 harapan, mendukung deklarasi pemerintahan yang terbuka, membuat komitmen nyata dalam pencampaian, mengembangkan rencana aksi melalui proses yang melibatkan dengan semua komponen. 

Keterbukaan data bisa menghasilkan ekonomis dan investasi juga mudah dan transparansi barang dan jasa ini adalah dampak dari OGP bidang Ekonomi. 

Contoh yang bagus di indonesia untuk OGP adalah Kabupaten Bojonegoro, yaitu revoluai data, meningkatkan akuntabilitas pemerintah desa, meningkatkan transparansi anggaran pemerintah daerah (APBD) dan perbaikan keterbukaan layanan publik pada sistem lelang terbuka. 

Di Bandung itu ada smart city satu portal yang bisa dilihat, dan semua space internet ada disediakan oleh Pemkot Bandung. Sehingga antrian ke layanan publik tidak harus menunggu, juga ada layanan pengangkutan sampah, di foto satu jam, kemudian dianhkut oleh pihak OPDnya. 

Manfaat OGF Local bagi daerah adalah ada dukungan OGP berbentuk seminar, pelatihan, dan konsultasi dari praktisi, ahli dan mitra OGP. Selain itu CSO juga memperoleh manfaat yang sama. 

Pemkab dipersilahkan mengirimkan dokumen yang disediakan lewat online, apa yang sudah di hasilkan, termasuk akuntabilitas dan kapasitas dan sumber daya, kira-kira aktornya siapa saja, punya praktek baik apa, dan punya pengalaman dan prestasi dan hasil yang bisa diharapkan berdampak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline