Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Liputan Banjir Rob di Desa Randusanga Kulon Brebes

Diperbarui: 1 Juni 2020   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rob Air Laut, Ratusan Rumah Kebanjiran ( Dokpri)

Rob air laut hingga malam ini masih menggenangi sejumlah rumah warga, menjadi hal yang biasa bagi warga desa pesisir pantai dan mereka hanya pasrah dengan kondisi seperti ini, padahal ada ratusan rumah yang dihuni ini kebanjiran air tersebut terutama di wilayah Desa Randusanga Kulon, Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes bahkan di beberapa desa di pesisir utara diluar desa ini juga mengalami hal yang sama, yakni tergenang air laut karena pasang (rob).

Rutinitas bagi warga pesisir pantai ketika jelang bulan juni hingga nanti juli. air pasang ini ini akan datang setiap hari pada pukul 14.00 wib sampai 23.00 WIB, kemudian akan surut kembali, namun bagi rumah yang drainase nya jelek, atau lebih rendah dari jalan raya maka akan airnya menggenang di lokasi rumahnya, mau membersihkan lantai kesulitan, karena pembuangan drainasenya jelek. 

Saat dibersihkan paginya, nanti siang hari air rob sudah masuk lagi, begitu seterusnya, mereka hanya bisa membendung air di depan pintunya saja, namun namanya air lebih mudah masuk ke dalam rumahnya lewat rembesan di sela-sela lubang yang ada dirumahnya.

ya, akibatnya tetap kebanjiran. Belum lagi saat malam hari, nyamuknya sangat banyak dan mereka tidak bisa berdaya apapun, untuk menanggulangi rob ini, hanya berdoa semoga para pengambil kebijakan daerah dan provinsi memecahkan persoalan rutinitas ini agar tidak terjadi banjir langganan tiap tahun, sepertinya untuk hidup dengan tanpa banjir rob tidak bisa. 

Seandainya mampu mungkin rumahnya bisa ditingkat atau ditinggikan dengan tampilan tidak kena air rob, tapi bagi mereka yang ekonominya terbatas seperti halnya Ibu Rukilah, seorang nenek yang tinggal sendirian dengan rumah hanya berukuran 2x3 meter dengan dinding terbuat dari bambu yang sedikit lapuk, dan listrik nyalur dengan tetangga, tidak punya WC, tidak ada kamar mandi, dan hanya terbaring di kamarnya sedangkan dibawah air selalu menggenangnya tanpa tahu kapan akan surut. 

Dok Mas Aziz Aminudin

Sekitar rumah nenek rukilah ini beberapa rumahnya tergenang air rob, dan sulit untuk menyusut, karena lokasinya lebih rendah daripada sungai sigeleng, jadi kalau sungainya kondisinya banjir, besar kemungkinan rumahnya kebanjiran. Namun bagi para pemancing ikan, air pasang atau air rob yang besar, menjadikan ikan dari laut datang ke muara air tawar, akibatnya mereka yang pasang kail ikan akan mendapatkan ikan kerapu, ikan kakap atau ikan laut lainnya, makanya banyak pemancing yang datang sejak siang hingga malam hari. 

Liputan rob pada hari ini, Senin (01/06/2020) dijadikan sebagai momentum memperingati hari kelahiran pancasila, pasalnya momentum lahirnya pancasila penting bahwa diperlukan semangat gotongroyong dan saling berbagi menjadi kata penting di dalamnya untuk diimplementasikan. 

wajar jika video live difacebookku dan sejumlah video dari teman-teman kompasianer yang mengadakan pertemuan edisi mbolang kemanusian ini disambut baik oleh para nitizen dan dampaknya adalah mulai besok, sudah mulai berdatangan bantuan kepedulian sosial dari masyarakat sebagai momentum hari kelahiran pancasila ini. 

Dok Aziz Aminudin

Semoga bukan hanya bantuan sosial saja yang terketuk hatinya, namun kepedulian pemerintah Kabupaten dan provinsi Jawa Tengah untuk segera menyelesaikan banjir rutinitas tahunan ini.

Warga berharap agar ada solusi akan air pasang ini untuk tidak menggenangi rumah penduduk tiap tahun, sehingga tidak mengalami kesulitan saat malam hari seperti harus tidur nyenyak, dan kemudahan dalam memperbaiki ekonominya dimana kondisi saat pasang seperti ini, beberapa bandeng dan tanggulnya jadi bedah, akhirnya sebagian petambak sulit untuk budidaya bandeng di tambak. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline