Prepegan begitu masyarakat jawa saat jelang lebaran datang ke pasar, mereka pergi sendiri atau bersama suaminya atau anaknya ke pasar untuk borong kebutuhan menyambut idhul fitri, yang dibeli paling banyak adalah, bumbu masakan untuk buat sayur ketupat, bumbu rendang untuk daging, bumbu dapur lainnya, tempe mentah baik dari daun jati atau dari daun pisang, ataupun plastik akan dicari. Biasanya beli 1 kilo tempe, khusus prepegan dilebihkan dikit.
Beli janur dan ketupat yang sudah jadi, tinggal dimasukan saja nanti berasnya, terus di kukus biar jadi ketupat, karena lama menunggu kukus ketupat, sehingha masak ketupat pun sejak waktu isya, dan setelah matang dibiarkan ketupatnya di taruh di panci, agar rasa ketupat sedikit hangat maka kuahnya saja yang baru, sehingga saat dimakan rasanya mantul, kalau mau masak biar hangat semua, ya berarti waktu sholat malam masak ketupat dan bumbunya, saat jelang waktu subuh, semuanya sudah siap saji.
Pregan bikin pasar jadi ramai, juru parkir menyambutnya dengan senyuman, karena pendapatan parkirnya naik, termasuk para pedagang juga senang kalau dagangannya laris manis, cepat pulangnya dan cepat istirahatnya. Hampir semua pedagang laris manis jika sudah prepegan, walaupun situasi covid, kayaknya tidak ada pengaruh yang luar biasa.
Pedagang kelapa laris manis, dari mulai jual satu butir kelapa, sampai mengupas dan menjadikan kelapa tadi sudah bentuk parutan, termasuk juga pedagang ayam dan daging sapi, laris manis, harga naik dikit, pembeli siap beli, yang penting tidak kehabisan stok barang.
Sayur mayur laris manis, bahkan bawang merah, bawang putih dan bumbu masak lainnya langsung diburu, untuk nanti bahan masakan sambut idhul fitri, penjual kue kering pun tersenyum manis, karena dagangannya laris.
Bukan hanya pasar yang laris, bahkan mall dan toko modern pun kecipretan rejeki ramadhan dan sambut idhul fitri, kalau lebaran tidak beborong rasanya hampa, dan walau dikurangi tetap beborong atau prepegan.
Awas kalau prepegan, ada copet juga, karena copet suka dengan musim prepgan, semakin banyak orang datang berbondong-bondong, maka semakin banyak ulah pencopet yang ingin mengais rejeki haramnya untuk dimakan, bukan hanya prepegan saja, saat ada pawai, saat ada pemberangkatan dan pemulangan haji, atau saat ada kegiatan even besar seperti musik atau hiburan, copet sangat tersenyum simpul.
Efek Covid-19, bagi copet bikin dampak yang kentara, selain berkurangnya pusat keramaian, orang harusnya datang berbondong-bondong ingin datang ke lokasi keramaian, akhirnya harus WFH atau dirumah aja, wah pendapatannya jadi berkurang dan sangat berdampak, cari korban semakin sulit.
Bila sudah selesai prepegan, nanti sore harus disiapkan zakat fitrah, dan takbiran dirumah, tidak usah takbiran keliling sahabat, karena dilarang sama pemerintah, ingat memakai masker dan sering CTPS pakai sabun atau detergen dengan air mengalir, hindari salaman saat bertemu dengan teman anda, model ucapan saja saya kira cukup.
Paginya, jangan lupa melaksanakan sholat idul fitri 1 syawal 1441 H, bisa di masjid, bahkan bisa dirumah, dibawah ini ada panduan kalau mau melaksanakan sholat idhul fitri di rumah bersama keluarga.