Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Tata Cara Salat dalam Bidayatul Hidayah

Diperbarui: 5 Mei 2020   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Masih melanjutkan pada bab sholat, Rosulullah SAW " tidaklah seseorang mendpat pahala sholatnya kecuali orang yang berakal/khusyuk", selanjutnya diriwayat lain " Barangsiapa yang sholat dengan khusyuk maka pasti masuk syurga dan keluar dari dosa-dosanya seperti lahir kembali".

Imam al-Ghazali memberi anjuran kepada kita tentang cara agar bisa khusyuk yaitu :
Pertama, sembahlah Allah seakan-akan Allah ada dihadapan kita. Kedua, apabila tidakmampu maka yakinlah dan sadarilah Allah pasti melihat kita. Ketiga, kalau masih tidak bisa untuk khusyuk, Imam Al Ghozali memberi anjuran terakhir yaitu " sholatlah seakan-akan sholat kita dilihat orang yang sangat sholeh"

Demikian disampaikan oleh KH Subhan Makmun saat pengajian Kitab Bidayatul Hidayah di Ponpes Assalafiyah Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Selasa ( 5/05/2020). 

Dijelaskan kembali, pengajian kemarin baru sampai pada surat kedua setelah alfatehah, kali ini pengajian kita lanjutkan, lalu bertakbirlah untuk rukuk. Angkat tanganmu dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya. Panjangkan bacaan takbir sampai engkau berada pada posisi rukuk. Lalu, letakkan telapak tanganmu di atas lutut sementara jari-jemarimu berada pada posisi yang renggang. Tegakkan lututmu serta bentangkan punggung, leher, dan kepalamu secara lurus. Lantas, jauhkan sikumu dari pinggang. 

Sementara untuk wanita tidak demikian karena mereka hendaknya menempelkan yang satu dengan yang lain. Lalu ucapkan: Subhana rabbiyal 'azhiim "Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung."

Bacaan tersebut diucapkan sebanyak tiga kali. Jika engkau salat sendirian, bagus pula kalau ditambah sampai menjadi tujuh atau sepuluh kali. 

Mengutip di alhoirot.org juga dijelaskan terkait sujud,  Lalu, angkat kepalamu dari sujud seraya bertakbir sampai engkau duduk dengan tegak. Duduklah di atas kaki kiri. Tegakkan kaki kananmu. Letakkan kedua tanganmu di atas paha dengan jari-jemari yang renggang. Lantas ucapkan (minimal): 'rabbighfirlii warhamnii warzuqni wajburnii wa 'afinii wa 'afuanii

Kemudian lakukan sujud yang kedua sama seperti sebelumnya. Lalu duduk tegak sebentar untuk istirahat pada setiap rakaat yang tak disertai tasyahud.

Setelah itu, engkau berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas tanah. Jangan engkau mendahulukan salah satu kakimu ketika berdiri. Mulailah dengan takbir untuk berdiri saat hampir selesai dari duduk istirahat. Panjangkan bacaan takbir tersebut sampai pada posisi setengah berdiri. 

Kemudian Kyai subhan juga menjelaskan, Saat duduk tasyahud, letakkan tangan kananmu di atas paha kanan dengan jari yang tergenggam kecuali jari telunjuk dan ibu jari berilah isyarat dengan jari telunjukmu yang kanan saat membaca illallah(kecuali Allah), bukan pada kata-kata Iaa ilaha (tiada Tuhan). Sementara itu, engkau letakkan tangan kirimu dengan jari jari terbuka di atas paha kiri. 

Duduklah di atas kaki kiri dalam tasyahud pertama ini seperti ketika duduk antara dua sujud. Adapun pada tasyahud akhir, duduklah secara tawaruk (di atas pangkal paha). Setelah mengucapkan salawat atas Nabi Saw., bacalah doa yang sudah dikenal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline