Segala informasi antara rekan kerja, para alumni, sahabat kompasianer, keluarga bani, perkumpulan organisasi, hingga komunitas dosen dan mahasiswa ada di handphone android, dan aplikasi yang rutin dipakai untuk mempererat tali silaturokhim adalah WhatsApp atau WA karena penulis menganggap aplikasi ini yang memiliki pengguna terbanyak, dengan risiko penyadapan yang makin besar.
Lewat Aplikasi WhatsApp Messenger ini kita dapat melakukan obrolan online, berbagai file, berbagi foto, bertukar informasi, dan memberikan tugas kampus kepada mahasiswanya. Termasuk bisa menerima informasi pengajian rutin selama ramadhan dari para masyayih baik dari Pondok Pesantren yang ada di pulau jawa ini. Komunikasi yang murah meriah, namun kaya manfaatnya, apalagi ada aturan dirumah aja dalam menjalankan tugas sehari-hari dengan situasi covid yang semakin lama bukan menurun kasusnya, malah naik terus.
Membayar Kuota bulanan, tentunya tidak sebanding dengan nilai yang didapatkan, karena rejeki itu seperti bayangan sinar matahari saat kita sedang berdiri, saat kita berdiri tegak, bayangan kita dikejar ternyata jalan terus, saat kita berjalan ke belakang, bayangan itu malah mengejar kita. Belum tentu rejeki yang kita prediksi disumber tersebut akan lancar, malahan sebaliknya, disaat kita tidak memikirkan sesuatu, tiba-tiba ada orang yang membutuhkan bantuan kita untuk mengerjakan sesuatu, dan diberikan imbalasan berupa beberapa fulus yang kadang kita tidak menentukan berapa jumlahnya, ternyata malah lebih banyak, saat kita riya duluan atau misalnya semi zuhud karena mengharapkan imbalasan banyak, ternyata saat menerima imbalan tersebut diluar prediksi pikiran kita.
Komunikasi lewat WA juga bisa dilakukan lewat PC, disaat kita menulis artikel misalnya, kemudian kita mencoba menginstall aplikasi WA ke PC/Laptop kita, maka akan terhubung dengan scan barcode antara yang ada di Hp Android dengan di PC, jadilah kita lebih menikmati informasi sambil berselancar dan menulis artikel harian. Seperti sekarang ini, handphone ku tergeletak, karena aplikasi WA sudah terhubung dengan laptop yang ada, maka sambil menulis Samber 2020 Hari 5 ini masih bisa mendapatkan notifikasi WA yang masuk di laptop, jadi saat berhenti sejenak, bisa buka informasi di WA apa saja yang muncul dan belum terbaca, benar-benar dimudahkan bagi mereka yang paham teknologi, bagi yang belum paham, saatnya untuk belajar teknologi, tidak ada kata terlambat, mari berusaha dan pasti akan mendapatkan hasilnya.
Fitur WA bagiku sangat membantu dalam mempermudah komunikasi, karena tanpa biaya mahal, beda jika pakai SMS, wajar saja jika SMS di hp lebih sering tidak ada selama sehari, dibandingkan informasi lewat WA, jadi kalau ada bonus SMS banyak malah jarang digunakan.
WA pakai paket data internet, dan bisa juga buka aplikasi lain, seperti email, browsing di web, dan juga menulis di kompasiana. Belum lagi kecepatan koneksi internet, dari awal 3G, sekarang sudah 4G bahkan dibantu saat dirumah ada Wifi untuk komunikasi data dan instal aplikasi baru.
Saat pesan berantai, dan teks nya juga banyak, di WA bisa langsung dibagikan secara cepat dan kalau kemudian lupa salah teks misalnya, bisa dibatalkan segera dan penerima berita tidak jadi membaca karena pesannya keburu dikirim.
DI WA juga kita bisa menyembunyikan status online terakhir, termasuk bisa menghentikan dowload otomatis. Belum lagi kita bisa mengirimkan format tebal, miring, dan dicoret, semakin mempermudah saja teknologi sekarang ini. Bahkan kita bisa colek mencolek teman di WAG saat mau menegaskan penugasan.
Hebatnya lagi, lewat WA kita bisa mengetahui siapa yang saja yang paling dihubungi dalam setiap harinya, jadi semakin memantapkan komunikasi yang ada, yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi semakin erat, bahkan sekarang WA saja bisa untuk komunikasi bersama keluarga, dengan cara hubungi saudara pertama atau kedua atau ketiga misalnya, kemudian setelah terhubung, kita bisa memanggil saudara kandung berikutnya dan orang tua kita yang masih hidup. Semua bisa terlihat di video teleconference.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H