Latihlah anakmu menabung, kelak ada gunanya uang recehan tersebut, kaya peribahasa Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang. Anak yang dilatih menabung itu berarti melatih ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan kesederhanaan. Mereka awalnya kaget tapi lama kelamaan menjadi terbiasa.
Jangan latih anak untuk hidup konsumtif, apalagi kalau orangtuanya suka shopping dengan mengajak anaknya, maka lama kelamaan anaknya akan minta rutin shooping tiap bulan, bisa-bisa yang celengan habis untuk belanja.
Menabung sejak kecil, melatih ketekunan karena uang jajan yang tersisa bisa ditabungkan sedikit demi sedikit, orangtua hanya mengingatkan kepada anaknya, kalau menabung itu bisa untuk biaya hidup saat kuliah nanti, suatu saat orangtua jatuh bangun pendapatannya, bisa untuk modal bagi anak dan orangtuanya.
Dulu sebelum ada celengan dari tanah liat, orangtua dulu menaruhnya di tabungan kayu atau bambu yang dibuat untuk celengan, bahkan dulu simbahku juga menaruh uang receh di bambu tarangan bawang, jadi tidak banyak yang tahu kalau di bambu-bambu itu ada uang receh yang ditaruh didalamnya sebagai tabungan.
Menabung itu harus bersabar, awalnya sedikt uangnya lama-lama dihitung bisa beli sepeda onthel, atau malahan sepeda motor, pafah dari uang ribuan, atau lima ribuan, tapi lama-lama bisa banyak dan saat dirupiahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H