Bukan hanya bahasa Brebesan sebagai bahasa komunikasi yang disampaikan oleh Wakil Bupati Brebes Jawa Tengah Narjo, SH. MH dia juga memakai baju adat Brebesan untuk menunjukkan citra fesyen Brebes agar diketahui oleh masyarakat secara luas.
Sebagai Wakil Ketua III Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Brebes tentunya membantu beberapa pekerjaan yang diembannya, baik itu menjalankan perintah dari Bupati Brebes juga melakukan siaga covid dengan memberikan motivasi dan koordinasi untuk tanggap dan peduli cegah penyebaran corona.
Seperti halnya saat ada kedatangan santri Ponpes Lirboyo di Islamic Centre, para petugas dari BPBD Kabupaten Brebes dan segenap relawan dari PMI dan para tagana juga disiapkan untuk melakukan upaya pencegahan covid 19. Santri yang datang dari pemberangkatan Kediri dan datang di Brebes harus melaporkan ke gugus tugas covid-19 dan mereka disiapkan di islamic centre untuk disemprot disinfektan baik itu barang bawaan maupun fisiknya, bahan disinfektan sudah aman karena diramu oleh tim covid-19.
"Selamat datang di Kota Brebes, monggo para Santri putra lan putri, pada kumpul mene, kiye ana penyemprotan disinfektan, untuk cegah corona, sampeyan kabeh kudu sehat, terus sawise anjog umah, tolong aja metu-metu dhisit sampai 14 dina, yen ana sing batuk atau pilek atau radang tenggorokan, tolong diperiksakan ke tenaga kesehatan, usahakna saat sampai di rumah sregep CTPS dan pakai masker saat keluar rumah," ungkap Wabup Narjo, SH.MH kepada para santri. Kemarin (3/03/2020).
Sementara itu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, MM selaku anggota DPR RI komisi IX mengatakan, sangat mengapresiasi upaya yang dilaukan Pemkab Brebes dalam tanggap Covid-q9, antisipasi yang diberikan kepada santri yang kembali ke kampung halamannya itu sebagai bentuk kesetiakawanan sosial dan semua komponen juga bergerak untuk cegah penyebaran virus corona yang sementara belum ketemu vaksin yang pas untuk mengobati mereka yang terpapar virus ini.
Di tempat terpisah, Sururi selaku pengurus Himasal Kabupaten Brebes mengucapkan terima kasih atas respon cepatnya Pemkab Brebes dengan melakukan upaya penyemprotan santri Lirboyo yang pulang ke Brebes. Ada Ratusan Bus yang kembali ke Brebes karena para santri ini libur panjang setelah mengikuti pembelajaran di pondok pesantren.
"Sebelum pandemi, biasanya kepulangan santri lirboyo itu ada dua model yaitu pakai kerta api dan bus yang disewa, dan saat datang ditempatkan sesuai rute dimana santri ini tinggal, bagi orang Ketanggungan dan sekitarnya akan ditempatkan di Ketanggungan untuk jemput santri, namun karena ini pandemi, maka semua di taruh di Islamic Centre, memudahkan pengawasan," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H