Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Pandemi Corona Telah Mengubah Banyak Hal

Diperbarui: 19 Maret 2020   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok cdr-jawapos.com

Empat Puluh Lima tahun telah ku jalani hidup ini, baru kali ini, sebuah fenomena yang luar biasa atau disingkat dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) bisa berubah banyak hal karena pandemi Covid-19.  " 227 kasus, 19 meninggal, 11 sembuh (pemberitaan CNN Indonesia, per Rabu (18/3) pukul 12.00 WIB).

Dunia bisnis hingga sektor ekonomi dari kelas besar hingga pelaku usaha mikro saja mulai goyah. Belum lagi di dunia pendidikan dimana sekolah diliburkan, kebijakan ujian yang harusnya tertib terjadwal dengan baik, harus siap dengan merescheduling jadwal, termasuk bagaimana dosen yang gaptek teknologi harus segera belajar teknologi internet, karena perkuliahan sebagian besar harus daring. 

Perubahan di level layanan publik, baik itu sistem pembayaran dan pelunasan haji tahun ini, untuk dihindari kontak langsung, harus lewat sistem online, para calhaj pun panik dan mengatur strategi bagaimana cara melunasi BPIH dengan tidak tatap muka langsung, padahal uang yang disetorkan itu tidak sedikit, kepercayaan jamaah haji masih bangga dengan tatap muka dengan petugas penerima pelunasan dan jika ada kesalahan bisa langsung dibetulkan. 

Perubahan lain, obyek wisata diliburkan, dilarang masuk bagi para wisatawan baik lokal maupun international, hindari kerumunan massa atau bertemunya banyak orang. Wajar saja berita hoakpun semakin kenceng, padahal sudah ada aturan yang dikeluarkan, nitizen dilarang menyebarkan berita hoaks, apalagi membuat berita bohong tanpa ada dasar yang jelas, kita ini harus waspada dan selalu membaca jendela ilmu lewat informasi. Kebenaran berita harus benar-benar selektif, terutama dengan melihat cepatnya digitalisasi sekarang ini. 

Sudah ada fatwa MUI pun tetap di protes oleh warganya, harusnya mereka patuh dengan ulama dan umaro, namun dengan gesekan persoalan agama yang kerap terjadi, menjadikan banyak yang ragu atau skeptis pada keputusan MUI yang jelas-jelas ada dasar dan rujukan secara keilmuan dan dasar agama yang tidak diragukan lagi. 

Perubahan yang lain, biasanya tidak ada penyemprotan disinfektan, sekarang ada dan pihak Dinas Kesehatan Kab/Kota beserta dengan PMI beserta lembaga lain, ikut bekerjasama melakukan aktivitas tersebut, agar kuman atau bakteri pada pusat layanan publik ikut mati, sehingga kuman ini tidak menyebarkan virusnya kemana-mana.

Perubahan sikap masyarakat terhadap pandemi corona ini membikin beberapa orang juga spekulasi, ada yang mencari keuntungan atas penjualan masker, tisu dan ragam lainnya, dampaknya harga menjadi naik tajam, disisi yang lain stok maskerpun semakin langka, pemerintah harus mencarikan solusi tercepat. 

Rapat koordinasi dan himbauan datang dari segala penjuru, baik dari pemerintah pusat hingga sampai ke desa, bahkan beberapa lembaga ormas terbesar di negeri ini, termasuk petinggi partai pun mengeluarkan edaran sakti agar kita selalu menjaga kesehatan, termasuk jangan banyak bepergian atau mengadakan kegiatan mobilisasi sosial. 

Para panitia PHBI di beberapa masjid dan musholla juga ikut panik dan ketar ketir, jika menyelenggarakan pengajian nanti tidak diijinkan karena pandemi corona ini harus dihindari kontak langsung dengan manusia. 

SMS Gateway dari BNPB Agar terhindar dari penyebaran Covid19 :

Pertama, hindari kerumunan serta jarak orang dengan orang dimanapun berada harus lebih dari 1 meter, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline