Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Pusat Oleh-oleh di Kampoeng Semarang

Diperbarui: 12 Maret 2020   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Kampoeng Semarang

Puluhan  mobil bus pariwisata parkir dengan membawa penumpang yang ingin beli oleh-oleh khas semarang, ternyata supir pariwisata pun sudah tahu harus merekomendasikan lokasi oleh-oleh yang tepat, jatuhlah ke pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Jateng - DIY yaitu Kampoeng Semarang. 

Kampoeng Semarang yang berlokasi di Jl. Raya Kaligawe KM1 No.96  Semarang ini di bangun di atas tanah seluas 4000 m2 berjarak 3Km dari  Bandara Ahmad Yani dan 2Km dari Pelabuhan Tanjung Mas.

Dokpri

Ku langkahlah kakiku dengan masuk ke dalam lokasi tersebut, ambil beberapa foto yang menarik lalu dicoba untuk dipublikasikan. Para supir ternyata punya lokasi khusus yang disiapkan pihak pemilik pusat oleh-oleh kampoeng semarang ini, mereka bebas minum kopi dan es teh manis yang sudah disiapkan termasuk tersedia camilan gratis tinggal dimakan saja. 

Supir pariwisata beserta pendampingnya menunggu penumpang belanja seraya menikmati camilan dan gelas kopi besar. Walaupun kopi yang dipakai adalah bubuk kopi lokal tapi minimal sebagai minuman pengganti rasa kantuk. 

Dokpri

Penumpang turun dari bus, mencari oleh-oleh yang dipilih, ada aneka wingko, getuk, kopi muria, cemilan khas semarang, jenang maupun bandeng presto. Semua produk oleh-oleh ini didapat dari produk daerah jawa tengah, karena beragam produk yang dijual sehingga para pembeli kuliner ini semakin semangat untuk membeli produk khas semarang dan kota sekitarnya. 

Dokpri

Jenang kudus, menempati etalase yang mudah dan terlihat, apalagi jarak antara kasir dengan jenang ini tidak jauh, berarti oleh-oleh jenang kudus mubarok masih menjadi pilihan pembeli. 

Dokpri

Semua barang yang dibeli, langsung di taruh dikeranjang, lalu ditaruh di meja kasir, dihitung sama kasir, pembeli tinggal bayar produk yang ambil.  Mereka yang belanja oleh-oleh nampak dari para ibu-ibu, suaminya hanya melihat atau duduk saja di depan pusat oleh-oleh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline