Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Kucing Masih Jadi Idola Hewan Peliharaan

Diperbarui: 1 Maret 2020   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kucing Kesayangan (Dok Prasetyo Mangli)

Kucing lokal, dan kucing Anggora, Kucing Persia, Kucing Siam, Kucing Ragdoll, Kucing Maine Coon, kucing spink, Kucing Rusian Blue dan ragam jenis kucing yang dirawat oleh warga sebagai hewan kesayangan mereka. 

Tingkah laku dan tingkat keakraban antara kucing dengan yang merawatnya begitu dekat, sampai-sampai mereka menamakan satu persatu jenis kucing yang dirawat, dari mulai nama boncel, bonang, bontang, ataupun jenis nama sesuai selera mereka. Saat kucing yang dirawat ini beranak pinak, maka harus extra memberikan rawatan kepada anak kucing dan induknya.

Induknya sudah mahir untuk BAB di kakus, seperti halnya tetanggaku, punya kucing lokal tapi kulitnya bagus, lalu saya tanyakan, kok kulitnya bisa mengkilap dan kelihatan segar fisiknya, dijawab karena dirawat dengan penih keikhlasan dan tidak ada beban, setiap hari harus membelikan ikan yang sudah dimasak, bukan ikan mentah, lalu di kasih nasi dan dicampur, pindang ikan dicampur dengan nasi dan dikasihkan dalam mangkok, lalu dipanggillah pus " Mandung" maka langsung lari tuh kucingnya mendatangi suara majikannya. 

Satu per satu di makan pindang dan nasinya, habis sudah, lalu dikasih air secukupnya sebagai penghilang dahaga karena sudah makan pagi dan terasa kenyang, saat mau BaB atau BAK kucing yang sudah dilatihpun bisa ke kamar kecil atau toilet, jadi kucing kalau sudah dilatih maka dia akan patuh dengan kesehariannya. 

Sayang, karena rumahnya dekat dengam jalan raya maka ada yang bernasib jelek yakni ditabrak hingga meninggal, kedua diambil orang karena suka dengan warna dan fisiknya. 

Berbeda dengan mba nunung, yang punya hobi merawat kucing persia dan anggora, walaupun awalnya punya kucing betina, tapi karena tetangganya ada kucing pejantan, mereka tetap akan bertemu dan saling memadu cinta, maka dampaknya hamil deh...wal hasil dapat keturunan dari persilangan antara kucing Anggora dan Kucing Lokal.

Kucing Anggora itu tidak selincah kucing lokal, makanya jarang sekali kucing anggora naik ke meja makan, bawaan kucing ini sopan, dan saat ada tikus takut sama tikus, berbeda dengan kucing lokal, selain lincah, juga berani makan ikan tanpa sepengetahuan pemilik rumah, keren kan....

Akhirnya punya blesteran kucing lokal dan kucing anggora, selain lincah juga berani melawan sama majikannya, wah jadi seru tuh. Sudah berani naik ke atas meja dan berani makan ikan pindang, juga warna buntut dan kulitnya kaya kucing anggora. 

Kucing lokal yang tiga warna " belang telon" sangat disukai oleh penyayang hewan dirumah, wajar jika ada anak kucing yang belang telon banyak yang diminati. Namun ada juga temanku dari magelang sewot dengan kucingnya. 

Dok Mujib Magelang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline