Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Pengin Mulya Hidupmu, Ya Mencari Ilmu

Diperbarui: 21 Februari 2020   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok wagers.id

Mengetahui halal dan haram maka dengan  ilmu, orang yang berilmu hidupnya akan mulya. Karena ahli ilmu itu menjadi penerang hidup bagi masyarakat sekitarnya. Seorang dokter sejak kecil cerdas di ilmu matematika, fisika, kimia, biologi kemudian dengan kemampuan pikiran dan harta dari orangtuanya menyekolahkan anaknya di jurusan kedokteran, lalu jadilah dokter. 

Karena kemampaun dan kemauan apalagi kecerdasannya semakin terlatih kemudian melanjutkan ke jenjang spesialis, maka saat dia sudah selesai studinya dan bekerja di profesinya bisa membantu sesama, artinya ilmunya bermanfaat bagi orang lain dan dampaknya kesejahteraan keluarganya semakin meningkat. 

Seorang anak tidak dikasih warisan harta oleh orangtuanya, lalu orangtuanya bilang bahwa nak, harta kedua orangtuamu ini aku akan kasihkan kepadamu nak, tapi lewat jalur pendidikan, kamu harus belajar di pondok pesantren, belajar dengan baik supaya kamu bisa belajar di pesantren sampai bisa ilmu agama yang luas dan bisa kuliah di maroko atau di perguruan tinggi agama yang nantinya dibutuhkan oleh masyarakat, biar ilmu kamu bisa menerangi lingkungan sekitarmu bahkan bermanfaat bagi negara, bangsamu. 

Walaupun orangtuanya pendidikan tidak tamat SD/MI, bahkan ada juga yang tidak membaca dan menulis, namun karena ada kemauan keras dari pihak orangtuanya dan anaknya untuk menyekolahkan putra putrinya, maka anak-anaknya bisa menjadi ahli ilmu dan mendorong bagi cucunya mengikuti jejak pendidikan orangtuanya. 

Bagaimana ahli lingkungan melakukan studi analisa, tentunya dengan ilmu, bagaimana seorang arsitektur bisa paham cara membuat gambar dan kebutuhan bahan bangunan yamg perlu disediakan ya dengan ilmu, seorang guru yang ingin murid-muridnya pinter membaca dan menulis ya dengan transfer ilmu. Bahkan seorang pedagang kelontong dalam menghitung berapa pengeluaran dan penerimaan termasuk saat pekerja di warung makan, maka dia menghitung dengan cepat penjumlahan dan pengurangan saat pembelinya datang. 

Tak ada sesuatu itu tiba-tiba cerdas, pastinya dengan belajar, belajar harus melalui proses yang sangat panjang, tidak instan, dari merangkak ilmu dasar hingga ilmu terapan, kemudian akan bermanfaat bagi lrang lain bila diamalkan. 

Ilmu bisa berkah, manakalah anak didik yang diberi ilmu ini selalu menunjukkan perubahan karakter yang positip, tentunya dengan keikhlasan para pendidiknya dalam mengamalkan ilmunya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline