Sahabat kompasiana, kedua kalinya penulis mencoba menggoreskan penanya untuk menyampaikan pengalaman kedua untuk pengisian sensus Penduduk Online, versiku adalah, pengisian data sudah benar sesuai pengisian yang ada, setelah data sudah benar, lalu saya coba screen shoot dulu sebelum simpen sementara, setelah simpen sementara, kemudian aku lanjutkan klik kirim. Sayangnya tidak ada notifikasi ke WA atau ke emailku, karena saat mengisi data tersebut, tidak tercantum email untuk notifikasi dan WA untuk pengiriman keberhasilan dokumen.
Susahnya Edit Dokumen
Aku mencoba untuk klik kembali situs https://sensus.bps.go.id/login karena ini adalah situs resmi, kalau situs yang tidak resmi dimana ada oknum yang memanfaatkan, sehingga Subdirektorat 5/Siber- Ditreskrimsus Polda Jateng mengumumkan untuk waspada terhadap penipuan mengatasnamakan sensus penduduk online, dimana pelaku kejahatan siber dengan memanfaatkan tautan google form dimana terdapat pertanyaan " Nama Ayah/Ibu Kandung" oleh karena itu akses pengisian data penduduk online dengan situs resmi BPS, karena di BPS tidak ada permintaan nama Ayah dan Ibu Kandung. Sensus Penduduk Online tidak meminta nama ibu kandung/ayah kandung. Hanya alamat link sensus.bps.go.id tanpa spasi dan huruf kecil semua.
Kembali ke susahnya edit dokumen, ternyata setelah data dimasukan lagi dengan membuka situs resmi, lalu memasukan Nomor NIK dan Nomor KK, captcha ditulis lalu masuk ke menu seperti yang terlihat di gambar dokpri saya. Lalu kucoba untuk melihat pasword dan kolom sandi yang terlihat dengan jelas dan ada captcha yang nampak, namun saat di klik masuk tidak bisa. Dicoba lagi satu, dua, tiga kali ternyata tidak bisa.
Kita tidak tahu alasan kenapa tidak bisa. Kucoba untuk konsultasi dengan sahabat BPS di Brebes, ternyata dijawab, bila sudah mengisi dan sudah terkirim, maka Kalo sudah klik kirim memang ngga bisa diedit, dan ini bagian dari keamanan cyber. Tidak usah diedit ya ga papa, nanti akan diklarifikasi petugas sensus bersama ketua RT setempat di bulan Juli 2020.
Ada Jawaban
Wah cukup lega rasanya, ternyata karena pengisian data yang aku isi, tidak membaca petunjuk dalam guideline yang ada, jadi aku isi karena sudah merasa jawabanku benar, ternyata ada versi yang berbeda dan ini membutuhkan pemahaman yang lebih, namun itulah sistem aplikasi online, terkadang antara yang mengisi, karena tidak membaca guideline awal, sehingga persepsi yang berbeda, dan perlu ada perbaikan tentunya saat ada sensus di bulan juli 2020. Jawaban yang cukup jelas adalah " Bila isian anda sudah dikirim ke server BPS, maka anda tidak bisa edit lagi, lebih baik nunggu saja di bulan Juli 2020"
Di tahun 2020 inilah kita semua bangsa Indonesia sedang membangun pondasi kesadaran masyarakat akan data diri dan keluarganya.
Semoga di tahun 2030 nantinya Indonesia bisa terwujud Satu Data Kependudukan di tahun 2030. Bagi anda yang belum mengisi aplikasi sensus penduduk online tidak usah ragu, pertama masuk ke situs resmi, ada qouta saat mau mengisi formulir online tersebut, pastikan data disiapkan terlebih dulu seperti KTP, KK, Buku Nikah, dan dokumen kematian ataupun lainnya, sehingga saat mengisi tidak buka lemari satu per satu, bisa jadi lama.
Pakailah laptop atau komputer PC di rumah anda, karena lebih mudah mengisinya dan tulisannya tidak kecil-kecil, saat mau di edit juga tidak begitu susah, saat sudah di kirim anda sudah merasa tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H