Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Kantin, Dicari dan Dibutuhkan

Diperbarui: 11 Februari 2020   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantin Kantor (Dokpri)

Kantin sebagai kebutuhan hidup, wajar bila setiap kantor, perusahaan, ataupun lembaga pendidikan baik di sekolah umum atau madrasah, sebaiknya tersedia, karena makan itu bagian dari kebutuhan primer, saat waktu istirahat, sholat dan makan (ishoma) mereka akan datang silih berganti agar perutnya tidak kelaparan, makanya disediakan kantin.

Kantin bisa melibatkan pihak ketiga, biasanya adalah orang terdekat atau yang punya akses dengan lembaga yang ada, belum ada sejarah kantin dengan cara pengumuman secara publik, ibarat orang mendaftar CPNS maka diinfokan secara publik ada penerimaan pekerjaan sesuai dengan pendidikan yang dipilih. 

Kantin juga ada model kontrak satu tahun lewat sewa, ada juga yang bayar sewa tiap bulan, atau dicicil ada juga yang membeli dari orang lain atau pihak pertama, kemudian dijual kepada pihak ke dua atau bisa saja uplusan dengan saudaranya, kepemilikan tetap, hanya saja karena pemilik pertama itu ada kegiatandi kampung halamannya selama 6 bulan, kemudian kantin atau warungnya di pindahkan kepada teman akrab atau saudaranya. 

Harga sewa kantin tentunya ditentukan oleh pemilik lembaga tersebut, mereka membayar sewa tersebut dan uang sewa yang ada sebagai pemasukan bagi lembaga. Kantin yang murah dan enak menjadi dambaan semua karyawan atau peserta didik, kalau mahal nanti bisa berpindah tempat, dampaknya usahanya semakin menurun incomenya, lambat laun kantin atau warungnya gulung tikar. 

Bagi yang kenal dengan pemilik kantin, pastinya bisa hutang, atau bayar saat dapat gajian, tinggal mencatat menu yang sudah dinikmati, terkadang sehari tertulis Rp 15ribu, maka 7x makan bisa dihitung bukan. Kalau tidak kenal, maka tidak diberikan kesempatan untuk berhutang, nanti yang bayar siapa, bisa merugi usaha kalau banyak yang tidak bayar lunas. 

Kantin sehat juga penting, artinya pengelola kantin ini harus bersih dan menyajikan menu dengan komplit dan saat mengolah masakannya juga harus serba hygenis teasuk pembuangan sampah kantinnya harus baik dan mengingatkan kalau ada pengunjung di kantinnya lalu buang sampah sembarangan. 

Menu masakan juga harus tersedia, dan pemilik kantin ini akan paham dalam beberapa hari saat mulai buka, menu mana saja yang laris sehingga menu yang tidak laku, tidak dijadikan prioritas masakan berikutnya, pertimbngan daripada rugi, masa sudah dimasak kemudian tidak habis. 

Dibeberapa kementerin juga menyediakan kantin khusus, dan mereka juga disiapkan secara berjejeran, ada yang jualan soto, jualan masakan lamongan, padang, bakso atau mie ayam, rujak ataupun buah yang ditumbuk dan ragam jenis masakan yang disajikan, ini untuk memanjakan para karyawan dan tamu yang datang untuk menikmati masakan di dslam lingkungan kantor, buat apa jauh-jauh makan toh rasanya juga hampir sama. 

Bagi pemilik kantin, tentunya disiplin berusaha penting, dan sudah mentargetkan bahwa masakan yang disajikan pada jam waktu sore sudah habis, karena semua kantin akan ditutup sesuai jadwal kerja kantor. Bagi karyawan yang saat kantinnya tutup, maka bisa pesan Gofood sebagai alteenatif pilihan atas makan malamnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline