Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Call Saat Ada Bencana, Daftar Phone BPBD Se-Jateng

Diperbarui: 7 Januari 2020   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc BPBD Jateng

Diberitahukan kepada masyarakat Jawa Tengah, apabila terjadi bencana akibat angin puting beliung, banjir dan tanah longsor untuk menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bisa lewat twitter, WA, Telp kantor atau telpon posko siap siaga. 

Musim hujan menjadi musim yang penuh tantangan tersendiri, di daerah dataran tinggi mengalami longsor, di dataram rendah mengalami banjir dan angin puting beliung. Sebagai warga kita juga harus siap siaga, maklum kita hidup di daerah rawan bencana. Gunung yang kita miliki itu banyak gunung yang aktif, berpeluang untuk meletus, dataran tinggi yang dulu banyak pohon lindungnya, sekarang berubah ke tanaman sayuran dan pohon tegakan semakin berkurang, tanah yang harusnya jarang longsor karena banyak pohon ditebang, akibatnya labil dan dampaknya saat hujan tiba-tiba longsor, belum lagi air yang mengalir cukup deras disertai lumpur gunung yang pekat dan berwarna kemerah-merahan. 

BPBD tiap kab/kota harus melakukan mitigasi bencana, mana saja daerah yang dianggap rawan bencana, termasuk melihat secara langsung posisi tanggul sungai, mana yang rawan bedah, longsor termasuk saat melubernya tanggul sehingga posisi rumah bisa terendam bila tidak ditanggulangi. 

BPBD juga harus menyiapkan para relawan dan membuka posko kesiapsiagaan, minimal tiap kecamatan yang rawan bencana untuk dijadwal petugas yang tugasnya melakukan monitor daerahnya, termasuk menyiapkan posko penerimaan bantuan bila terjadi bencana alam. 

Sungai yang berpotensi banyak sumbatan, sebaiknya segera di bersihkan sampah, dan semua endapan lumpurnya, sehingga saat air mengalir tidak terganggu dari hulu dan hilir. Mestinya pengalaman tahun sebelumnya di beberapa daerah yang rawan banjir, maka mulai sekarang harus disiapkan tim yang solid, dan selalu dimonitor secara berjenjang. Terkadang kita itu lalai, dianggap semua sudah siap, namun saat bencana datang, mengalami masalah saat implementasi baik sisi koordinasi maupun konsolidasi. 

Selama hampir 2 kali bencana banjir di Kabupaten Brebes sejak tahun 2018 dan 2019, di mana tanggul sungai bedah, akhirnya aliran sungai yang harusnya mengalir ke hilir, pindah ke lokasi yang bedah, dampaknya meluas beberapa desa terendam, ratusan hektar lahan pertanian gagal panen, belum lagi beberapa rumah terendam dan warga harus mengungsi, pengiriman bantuan juga terhalang karena kendaraan tidak bisa dilalui, harus melalui perahu karet dan fasilitas lainnya, dan itu surutnya tidak sehari, tapi hampir beberapa hari lamanya. Sehingga instalasi listrik dan komunikasi handphone juga terganggu, banyak peternak domba yang dombanya mati, ada juga rumah yang bertingkat keluarganya tidak mengungsi, namun mereka juga butuh logistik berupa kiriman nasi, kalau tidak dikirim bisa terjadi kelaparan. 

Setahun yang lalu juga di wilayah kota tegal mengalami banjir yang sama, sehingga Brebes wilayah perkotaan banjir, Brebes di Kecamatan Losari juga banjir, Termasuk di sebagian wilayah Kota kota juga banjir. Bantuan dari segala penjuru berdatangan, namun karena meluas sehingga masing-masing daerah pun mencari bantuan sendiri-sendiri, yang penting bagi para donatur bantuannya langsung dimanfaaatkan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline