Skotlet mas, sambil motornya di tunjukan, lalu dijawab sama penjualnya, mau semua di skotlet mas, tuturnya penyedia jasa dengan suara kalemnya saat transaksi berlangsung. Iya mas.. berapa yah kalau motorku di skotlet...sambil menunjukkan titik mana saja yang di skotlet, dijawab Rp 150rb mas, boleh ditawar kan, monggo...kalau Rp 130 ribu gimana mas, dijawab meped bu... setelah beberapa menit kemudian akhirnya dheal harganya, lalu segera motor di masukan ke dalam, dan dikerjakan dengan cekatan dan profesional.
Modal hanya pisau cutter dan korek api gas, satu persatu diukur dan dipotong sesuai ukuran motor yang akan diskotlet. Butuh 30 menit satu motor dikerjakan, karena sudah kebiasaan jadi tidaklah sulit menurutnya, kain serbet untuk membersihkan debu yang menempel di bodi motor. Sebaiknya agar kualitas skotlet bagus maka disarankan motor dicuci yang bersih, setelah kering dibawa ke kami, namun kalau belum di cuci ya penggarapan sedikit bertambah waktunya.
Skotlet bodi untuk melapisi bodi motor, sehingga dalam beberapa tahun kondisi cat motor tidak kusam, bahan skotlet ini bisa dilepas lagi, sebaiknya setiap 2 tahun bahan skotlet di ganti lagi. Nanti kondisi warna motor masih terlihat baru walaupun bertambahnya kendaraan anda.
Skotlet menjadi bisnis menarik, pasalnya modalnya tidaklah banyak, dan bisa dijual di ruang strategis, misalnya anda tidak punya lahan atau kios dan bayar mahal, maka cukup menempatkan trotoar di sekitar alun-alun, dikasih penerangan yang cukup dan ditambah beberapa jualan stiker motor, dan tenaga yang melakukan pengerjaan skotlet itu trampil, maka selain mudah untuk dicari, sewa lokasi pun sangatlah murah dan terjangkau retribusinya.
Semalam jika ada 10 motor saja yang di skotlet, maka bisa dihitung berapa pendapatan yang di dapat, belum lagi dengan stiker yang dipajang lalu pembeli berdatangan dan membelinya.
Bagi anda yang membeli motor baru, ataupun beli motor seken tapi kondisi masih bagus, maka dianjurkan untuk di skotlet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H