Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Mama Suka "Shopping", Papah Pusing

Diperbarui: 2 Juli 2019   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc whatsupbali.com

Sebuah pesan unik dan menggelitik yang ku baca saat sebuah truck di belakangnya ada pesan yang mendalam, " mama suka shopping, papa pusing".

Ku tcoba untuk berselancar di google, tampak terlihat juga ada pemilik sablon mencetak kata-kata tersebut dalam promo kaosnya, dengan harapan banyak perempuan yang hobinya shoping untuk melihat dan mau merubah gaya hidupnya. Makin suka belanja atau shopping, makin boros isi dompet atau buku tabungan jadi berkurang terus. 

Wanita yang suka shopping memang jadi gaya hidup, buktinya mayoritas pasar modern yang ada di segala penjuru nusantara pada umumnya bahkan dimungkinkan juga di seluruh dunia, pembelinya adalah kaum hawa.

Kaum Adam hanya menemaninya atau bahkan ada yang minta diantarkan sama supir pribadinya atau kantornya, bahkan sekarang dengan ada go-car semakin memudahkan bepergian, hanya dalam genggaman androidnya, sudah sampai ke lokasi yang dipilih. Tentunya harus menyiapkan fulus yang cukup dan ATMnya juga terisi penuh. 

Awal bulan bagi istri ASN atau pegawai swasta tentunya posisi yang tepat untuk menyalurkan hobinya bershopping ria, dari rumah inginnya hanya belanja keperluan keluarganya yang sifatnya penting, namun saat sudah berada di mall atau di pasar serba komplit aneka dagangan maka pikiran dan keinginan untuk membelinya semakin kuat, akhinya telpon papa, kalau mama suka ini dan ingin beli, kalau ditemani dengan suami, maka mama dengan merayu agar papah memberikan restu untuk membeli produk baru dan membikin mama jadi tersenyum, dibenak papa bikin pusing. 

Berjam-jam shopping bagi kaum hawa sangat betah atau merasa menikmatimya, tak kenal lelah, walaupun kakinya merasakan letih, tapi sebelum beli produk yang dipilihnya maka masih kuat untuk menambah jam nya di mall tersebut.

Bayangkan dengan kaum adam, untuk bertahan dua jam di mall saja sudah gelisah, beda kalau ada disampingnya satu cangkir kopi dan camilan atau menu kesukaanya dan ditemani colokan handphone atau powerbank dan berselancar ria dengan wifi gratis, maka bisa lama duduk tak kenal waktu. 

Tapi bagi para pembisnis, tentunya waktu itu sangat penting, istrinya mau shoping dipersilahkan, uang habis mah biasa, asal belanjanya jelas dan dibawa pulang, uang gampang dicari, hobi mamah tetap harus direstui. Papahnya tetap bekerja terus, dan bisa mengatur waktu, papahnya tidai merasakan pusing, karena usahanya tetap jalan dan laris lagi. 

Bagi kaum hawa yang keluarganya dibawah garis kemiskinan, maka harus berpikir seribu langkah, shoping ke pasar desa atau cukup beli keperluan rumah tangganya di tetangga sebelah yang jualan sayuran atau menunggu pedagang sayuran keliling, bahkan ada yang kas bon atau hutang di warung sebelah karena faktor ekonominya yang tidak lancar.

Dia hanya bisa melihat gaya hidup perempuan yang suaminya berkecukupan dan memakai perhiasan yang mencolok di sekitar tangannya dan jarinya. 

Shopping terkadang juga menjadi obat bagi kaum hawa, sekian hari di rumah, tentunya ingin melihat pemandangan yang berbeda dan tidak sedikit terlat info bila saat pertemuan arisan kaum hawa ada grumpi bagaimana update harga produk di pasar modern termasuk info harga perhiasan dan barang elektronika. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline