Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Kitab Bidayatul Hidayah "Cara Meraih Hidayah"

Diperbarui: 9 Mei 2019   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kitab Bidayatul Hidayah Doc Pribadi

Ribuan jamaah hadir pada waktu Ashar untuk mengikuti pengajian ramadhan dan dibacakan Kitab Bidayatul Hidayah oleh KH. Subhan Makmun di halaman pondok pesantren assalafiyah luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. 

Kitab Bidayatul Hidayah, adalah kitab yang membahas seputar proses awal seorang hamba mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Dan juga menjelaskan tentang etika dalam berusaha mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta dengan tata cara dan adab yang benar.

Dijelaskan oleh Kyai Subhan, Gusti Allah mengingatkan, kenapa kamu bicara seenaknya namun tidak mau akur (bersahabat), berpidato di podium mengatakan ayo rukun sedulur, namun malah sebaliknya. Begitu mudahnya ulama tersebut untuk menasehati lewat tutur katanya, namun sikap dan perbuatannya malah sebaliknya padahal dia adalah ulama bersorban. 

Lanjut Kyai subhan, Dajjal zaman akhir banyak, termasuk ulama jelek atau ulama su' itu banyak, banyak dalil atau aksi di podium atau di televisi, namun ilmunya hanya untuk mencari sesuap nasi atau agar kaya, maka bahaya orang tersebut, sama dengan dajjal asli. 

Kyai juga menegaskan, bahwa Tingkah laku itu lebih jelas daripada ungkapan, misalnya seseorang memberikan nasehat sholat jamaah itu lebih baik daripada sholat sendirian, padahal dia tidak mau sholat jamaah, begitu pula " ayo sodakoh jangan cuma bicara saja" , tapi hanya omongan sedangkan bukti tidak melakukan, maka lebih baik orang yang bertingkah memberikan jariyah  atau ngamal itu lebih baik daripada hanya suara saja. 

Beruntunglah mereka yang mencari ilmu untuk bekal akhirat dan mencari ridho Allah. Kalau ada orang menunda-nunda tobatnya, maka akan cepat kedatangan musibah, oleh karena itu secepatnya untuk bertobat atas perbuatan yang sudah dilakukannya. Lebih baik tobat disegerakan dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Kata Imam Ghozali, ada tiga hal penting yang perlu diketahui umat dalam meraih hidayah (petunjuk) Allah tersebut dalam kehidupannya. Yakni, bagian adab-adab ketaatan, meninggalkan maksiat (dosa), dan cara bergaul dengan manusia.

Pembagian Taat

Perintah Allah ada yang bersifat fardu dan sunnah. Fardu itu pawitan, sunnah itu batine. Makanya laksanakan duli sholat wajib dulu baru sholat sunnah. Misalkan kita mau sholat teraweh ketinggalan, maka sholat isya dulu, baru melaksanakan teraweh. Fardu itu modal dasar, sedangkan sunnah itu labanya. 

Sholat setelah bada ashar boleh kalau qodho sholat, bahkan zaman rosul pernah melaksanakan qodho sholat sunnah qobliyah duhur, sahabat bertanya, rosul itu sholat apa setelah sholat ashar, dijawab, sholat sunnah qobliyah duhur yang saya ketinggalan kemarin pas ada tamu, jadi saya qodhoni. Boleh melaksanakan sholat setelah ashar jika niatnya qodho atau misalnya sholat jenazah setelah ashar. 

Kyai subhan berpesan, perbanyaklah sholat sunnah jika ingin derajatnya naik. semakin banyak sunnah semakin meningkat, kadang modal dengan laba malah banyak labanya, oleh karena itu wajib tetap dilakukan, dan sunnah diperbanyak. Jamaah subuh itu ganjarannya sama dengan ganjaran haji. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline